Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akibat membuang puntung roko sembarangan, tumpukan kayu milik Dinas PU Tata Air terbakar di Jalan Melati Bakti, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Kebakaran yang terjadi sekira pukul 12.00 WIB tersebut sempat menarik perhatian warga akibat asap hitam pekat yang membumbung tinggi.
Baca: Petugas Damkar Gunakan Mobil Tangga untuk Angkut Jenazah Korban Kebakaran
Sulis (43), warga sekitar mengatakan, sempat mengira asap yang membumbung tinggi tersebut berasal dari kebakaran yang melanda pemukiman warga.
"Enggak tahu sih penyebabnya, cuma awalnya itu saya lihat asap saja, dikira rumah warga yang terbakar," ucapnya saat ditemui awak media, Sabtu (1/9/2018).
Hal senada juga diungkapkan oleh Heri (40), warga lainnya yang mengaku, tak mengetahui pasti penyebab kebakaran tersebut.
"Awalnya lihat asap saja, tapi lama-kelamaan apinya semakin membesar, kalau penyebabnya kurang tahu juga," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pleton Sudin Damkar sektor Jatinegara Supomo mengatakan, pihaknya menduga kebakaran tersebut terjadi akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh seorang warga.
"Dugaan kami akibat puntung rokok karena kayu sendiri sudah kering, serta cuaca yang panas jadi timbul titik api dari puntung rokok tersebut," ujar Supomo.
Selain menyebabkan tumpukan kayu terbakar, kobaran api juga sempat menyambar ke sebuah truk bekas yang sudah tidak digunakan lagi.
Namun, api hanya membakar sebagian ban depan sebelah kanan truk tersebut lantaran tim damkar dengan sigap menjinakan api.
Baca: Soal Dugaan Mahar Politik Rp 1 Miliar, Sandiaga: Saya Tak akan Lelah Membantah
Untuk memadamkan si jago merah, pihak damkar mengerahkan lima unit pemadam kebarakan menuju lokasi.
"Untuk memadamkan tumpukan kayu yang terbakar kami kerahkan lima unit pemadam, ini juga untuk mengantisipasi api merambat ke lokasi lainnya," katanya.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Tumpukan Kayu Terbakar di Duren Sawit Diduga Akibat Buang Puntung Rokok Sembarangan