TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai tuan rumah, Pemerintah Provinsi DKI bersiap menyambut para 'tamu' yang akan mengikuti pesta olahraga Para Games.
Ajang olahraga untuk atlet Asia dengan disabilitas ini akan dilaksanakan 6-13 Oktober 2018.
"Kita dukung, kita panggil panitianya, kita katakan, apa yang dibutuhkan? Pemprov DKI akan siap untuk mendukung," kata Gubernur DKI Anies Baswedan kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Jumat (21/9/2018).
Ia mengatakan, seperti saat berlangsungnya Asian Games lalu, Pemprov DKI menyiapkan transportasi, tenaga dan prasarana kesehatan, serta pemadam kebakaran (Damkar).
Baca: Detik-detik Warga Tolong Wanita yang Lahirkan Bayi di Jalan Sememi Surabaya, Hanya Gunakan Serbet
"Transportasi, kesehatan, kita siapkan. Tim Damkar juga kita siapkan. Seluruhmya siap," tegas orang nomor satu di DKI ini.
Mengenai transportasipun telah disiapkan agar memudahkan para atlet yang disabilitas. Transportasi yang dipilih bus yang rendah (low entry) juga pemandunya.
Pihak Transjakarta kembali yang akan menyiapkan bus-bus untuk transportasi para atlet Para Games ini.
"Jumlah busnya masih kita koordinasikan dengan pihak panitia Para Games. Pada pelaksanaan Asian Games kita menyiapkan 300 bus dan 50 sebagai cadangan untuk atlet," ujar Humas TransJakarta Wibowo yang dihubungi Warta Kota, Jumat (21/9/2018).
Selama berlangsungnya Para Games, transportasi untuk para disabilitas yang ingin menonton juga gratis.
"Sesuai peraturan Gubernur, disabilitas salah satu yang mendapat fasilitas gratis naik TransJakarta," tuturnya.
Selain disabilitas, warga lain juga bisa menikmati naik Transjakarta tanpa bayar alias gratis. Namun hanya Sabtu dan Minggu saja selama pelaksanaan Para Games.
"Seperti saat Asian Games, khusus Sabtu dan Minggu selama Para Games , naik TransJakarta juga gratis," kata Wibowo.
Pelaksanaan Para Games berlangsung Sabtu 6 Oktober hingga Sabtu 13 Oktober 2018. Berarti ada 3 hari TransJakarta menggratiskan warganya. Yakni saat pembukaan 6 Oktober, Minggu 7 Oktober, dan saat penutupan 13 Oktober.
Apakah pemberlakukan gratis ini merugikan Transjakarta?
"Tidak ada kerugian. Di manapun transportasi publik disubsidi Pemerintah. Fasilitas ini merupakan tugas Transjakarta melayani masyarakat," ujar Wibowo.
Setiap hari, rata-rata Transjakarta mengoperasikan 1.700-1.800 bus.