Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, Pemprov DKI tidak akan melakukan betonisasi sungai dalam rangka mengantisipasi banjir pada musim hujan yang diprediksi akan turun bulan November.
"Kalau yang dicari betonisasi sungai, itu tidak akan ketemu, tapi kalau yang dicek adalah pengerukan, perbaikan sarana prasarana, itu jalan terus," ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/10/2018).
Baca: Gubernur Anies Ingin Manfaatkan Fasilitas Lengkap Perpustakaan Nasional
Anies meminta masyarakat jangan menganggap jika tidak ada betonisasi sungai, maka antisipasi banjir tidak jalan.
"Karena memang yang kami lakukan naturalisasi sungai, membuat ekosistem sungai. Kanan kiri sungai ditumbuhkan sebagai ekosistem yang natural," kata Anies.
Sebagai contoh, Anies mengatakan untuk kali ciliwung yang ditangani oleh Balai Besar Ciliwung, kini diambil alih oleh Dinas Sumber Daya Air.
"Pekerjaan Balai Besar yang di Kampung Melayu pengerukannya sampai ke Tongtek itu ditake over ke SDA, dan itu panjangnya 1,9 km," kata Anies.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan 192 alat berat yang bakal dioperasikan pada titik-titik rawan banjir di ibu kota.
Baca: JK Sebut Wilayah Terdampak Likuefaksi Sulteng Tak Boleh Ditinggali Lagi, Warga Harus Direlokasi
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Pemprov DKI, Teguh Hendrawan mengatakan, alat berat tersebut telah disebar pada titik-titik rawan banjir guna bentuk kesigapan bila terjadi peningkatan volume air di waktu tertentu.
"Alat berat kami ada sekitar 192. Sudah disebar untuk pengerukan dan perbaikan sarana prasarana di sana. Seperti di Kampung Melayu, yang kewenangan Balai, kami take over untuk pengerukan dari jembatan hingga Tongtek. Panjangnya 1,9 kilometer," papar Teguh di Balai Kota DKI, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018).