Bahkan wanita Kelahiran Bone, 3 Maret 1958 ini juga sangat menyayangkan bahwa orang yang melakukan penyebaran hoax ini bukan hanya kalangan yang kurang memahami pendidikan atau kalangan milenial, namun justru dilakukan oleh orang-orang yang terdidik
“Saya sungguh-sungguh heran bahwa penyebaran hoax itu juga terjadi pada grup-grup media sosial yang didalamnya terdapat orang berpendidikan tinggi, profesor, doktor atau kelompok-kelompok orang terdidik. Jadi bukan terjadi di kelompok-kelompok anak milenial. Saya juga heran hal ini bisa terjadi pada kelompok-kelompok terdidik. Pada urusan hoax tidak ada bedanya, seolah-olah mereka bukan orang yang berpendidikan,” ujarnya.
Dirimya mengatakan, motif dari pihak-pihak yang menyebarkan opini, berita hoax atau fitah itu memiliki tujuan untuk menghancurkan, baik itu menghancurkan karir, perdamaian, persaudaraan erta menghancurkan ukkuwah. Padahal hal itu tidak ada manfaatnya sedikitpun.
“Oleh karena itu yang kita lakukan mungkin kedepan perlu ada pendidikan media sosial mulai dari anak-anak di tingkat PAUD sampai sekolah atas. Harus ada sistem yang betul-betul mendidik generasi masa yang akan datang bagaimana mereka itu bisa cerdas memggunakan media sosial,” katanya .
Tak hanya itu, bahkan dirinya juga menyayangkan dengan adanya kampanye politik untuk pemilihan umum ataupun pemilihan presiden di media sosial dengan penyebaran fitnah atau hoax yang juga dapat menghacurkan lingkungan keluarga.
“Mungkin negaranya tidak hancur, tapi di lingkungan keluarga sudah tidak saling ngomong, di lingkungan masyarakat juga kadang bermusuhan karena beda pilihan politik. Sangat disayangkan kalau persaudaraan kita hancur gara-gara urusan politik yang urusannya itu singkat cuma lima tahun dan tidak abadi. Semua hal yang ada di dalam politik itu tidak abadi, Jangan pernah merusak persaudaraan, merusak persahabatan hanya karena persoalan beda politik,” katanya
Untuk itu dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk lebih cerdas dalam menggunakan media sosial, karena media sosial itu diciptakan untuk kebahagiaan manusia. “Marilah kita berkontribusi, menjadi orang yang paling banyak memberikan kontribusi untuk perdamaian. Ini penting agar pedamaian di NKRI ini dapat terus terjaga dengan baik agar masyarakat kita tidak mudah diadu domba,” ujarnya mengakhiri