News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jalan Alternatif Jakarta-Bekasi di Kampung Keramat Cipayung Longsor, Mobil Tak Bisa Lewat

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi titik longsor di Jalan Kampung Keramat, Setu, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (12/11/2018).

Laporan Reporter Warta Kota, Joko Supriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imbas hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta Timur hari Minggu (11/11/2018) kemarin membuat jalan alternatif Kampung Keramat, Setu, Cipayung, yang menghubungkan Jakarta-Bekasi, longsor.

Hingga kini Jalan Kampung Keramat, Setu, Cipayung, belum dapat dilintasi kendaraan roda empat. Jalan Kampung Keramat yang longsor terjadi karena derasnya aliran Kali Sunter yang mengikis bantaran kali, hingga membuat material tanah longsor.

Hingga Senin pagi tadi sebanyak puluhan pekerja dari Sudin SDA berupaya melakukan perbaikan.

Lurah Setu Wahyu Kesdianto mengatakan, longsor terjadi sejak Minggu (11/11/2018) sekitar pukul 13.00, ketika hujan deras mengguyur kawasan tersebut.

"Kurang lebih kemarin jam 13.00 pengaruh dari intensitas hujan dari daerah penyangga Bogor dan sekitarnya, hingga membuat debit air meningkat, hingga mengakibatkan longsor," kata Wahyu, Senin (12/11/2018).

Kata Wahyu, kondisi tebing kali yang dalam posisi kelokan, membuat derasnya arus mengikis material tanah sehingga mengakibatkan longsor. Pihaknya hingga kini masih berupaya melakukan penanganan, agar longsor tidak melebar.

"Untuk antisipasi dari kemarin kita sudah lakukan, baik seluruh unsur RT, Bimas, Kepolisian, TNI Babinsa, semuanya. Untuk hari kemarin dan hari ini, kita fokuskan untuk pengamanan lalu lintas, dan pengendalian masyarakat agar tidak mendekati area longsor," paparnya.

Lokasi titik longsor di Jalan Kampung Keramat, Setu, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (12/11/2018).

Kasatpel Sudin SDA Suwarno mengatakan, terkait teknis antisipasi longsor, untuk sementara waktu pihaknya akan membuat batu bronjong agar tidak kembali terjadi longsor ketika hujan kembali mengguyur.

"Untuk sementara kita buatkan batu bronjong di titik longsor. Ini kita lakukan agar material tanah tidak terkikis saat hujan maupun imbas dari derasnya aliran sungai," paparnya.

Pihaknya mengaku masih akan berkoordinasi dengan Sudin Bina Marga terkait penanggulangan jangka panjang di lokasi longsor.

"Secara teknis nanti kita laporkan ke pimpinan dan Bina Marga, bagaimana ke depannya," ucapnya.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini