TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta kembali menunda membuka Jembatan Multi Guna atau Skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Terkait keterlambat itu, Ombudsman DKI Jakarta menemukan ada lima hal yang belum disepakati Pemprov DKI dan KAI sehingga proyek tersebut tertunda.
"Dari situ terbongkar sebetulnya memang belum ada kesepakatan terkait dengan lima isu," kata Ketua Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho saat dihubungi, Senin (12/11/2018) malam.
Teguh mencatat lima hal yang belum disepakati yakni arus (flow) penumpang, permasalahan aset, pintu penghubung skybridge menuju Stasiun Tanah Abang, sarana-prasarana pendukung skybridge, dan soal keamanan.
"Jadi sebetulnya PT KAI bersedia membuka gerbang, tembok Stasiun Tanah Abang itu selama Pemprov bisa menjamin beberapa hal, yaitu terkait asetnya," ujar Teguh.
Baca: Pembangunan Skybridge Tanah Abang Hampir Rampung
Teguh mengatakan Pemprov DKI hingga saat ini juga belum ada pembicaraan serius dengan PT KAI.
"Pemprov selalu mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan PT KAI, PT KAI menyatakan setuju. Tapi ternyata tidak ada perbincangan intensif," ujar Teguh.
Baca: Muncul Kabar Reino Barack Dekati Artis Ini, Luna Maya: Syahrini Enggak Mungkin Kayak Gitu
Pihaknya pun berharap permasalahan ini dapat diselesaiakan paling lambat Jumat pekan ini.
"Tapi ini pembukaan skybridge harus segera dilakukan. Supaya pedagang yang dibawah ini tidak terus bertambah," ujar Teguh.
Baca: 5 Kejadian Aneh di Kediaman Soeharto Dibongkar Penjaga Rumah: Gamelan Bunyi Sendiri Jam 2 Dini Hari
Untuk diketahui Skybridge awalnya selesai pada 15 Oktober 2018.
Tapi kemudian Pembangunan Sarana Jaya selaku BUMD yang membangun skybridge kembali menunda hingga akhir November 2018.