TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian menangkap terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi.
Diketahui Deperum Nainggolan (38) bersama istri dan dua anaknya ditemukan tewas di rumahnya, Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018) pagi.
Setelah kepolisian melakukan penyelidikan, akhirnya polisi menangkap terduga pelaku berinisial HS di Garut, Jawa Barat.
Baca: Terduga Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Ditangkap Ketika Hendak Naik Gunung di Garut
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan HS masih memiliki hubungan keluarga dengan Istri korban, Maya Ambarita yang turut meninggal dunia dalam peristiwa tersebut
Argo mengatakan usia HS masih di bahwa 30 tahun dan statusnya menganggur.
Baca: Terduga Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Sewa Indekos dan Titipkan Mobil Pada Hari Kejadian
"Yang bersangkutan sudah tidak bekerja selama tiga bulan. Tadinya kerja di perusahaan di Cikarang," jelas Argo.
HS kerap menginap di rumah korban yang berada di Bojong Nangka, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dirinya kerap tidur di kos-kosan yang dijaga korban.
"Dia kadang-kadang memang tidur di kos-kosan itu," ungkap Argo.
Bawa mobil
Warga sempat melihat mobil melaju kencang dari arah kediaman rumah Diperum Nainggolan pada hari kejadian
Polisi menduga mobil tersebut bermerk Nissan X-trail warna silver B 1075 UOQ milik anggota keluarga korban yang dibawa kabur terduga pelaku.
Mobil tersebut hilang dari kediaman korban sesaat setelah kejadian.
Baca: HS Masih Mengelak Membunuh Satu Keluarga di Bekasi
"Mobilnya punya kakaknya yang milik kost-kostan disitu," ujar Kombes Pol Argo Yuwono.
Anggota keluarga yang mempunyai mobil tersebut telah dimintai keterangan oleh polisi.
Mobil tersebut memang biasa dinyalakan korban untuk dipanaskan mesinnya setiap hari.
Akhirnya mobil bermerk Nissan X-trail dengan nomor polisi B 1705 UOQ warna silver tersebut ditemukan di kawasan Cikarang, Kamis (15/11/2018).
"Mobil itu di suatu rumah di daerah Cikarang. Suatu rumah kost-kostan di sana," ujar Argo.
Argo menjelaskan setelah mobil ditemukan, pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lagi.
Sewa Indekos
Johon (55), pemilik kontrakan, mengungkapkan, terduga pelaku HS baru mengontrak dengan membayarkan uang muka kontrakan sebesar Rp 400.000, Selasa (13/11/2018), beberapa jam setelah ditemukan satu keluarga tewas di Bekasi.
"Tanggal 13 November pukul 10.30 WIB HS datang. Dia baru bayar Rp 400.000 seharusnya Rp 900.000. Katanya besok harinya sisanya dibayar," katanya kepada wartawan, Kamis (15/11/2018).
Kemudian, sore harinya HS menitipkan kendaraannya jenis Nissan X Trail warna silver bernopol B 1075 FOG itu kepada dirinya.
Baca: Mobil Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Ditemukan di Cibarusah, Simak Faktanya
“Jadi baru datang beberapa jam saja di kontrakan ini. Dia langsung nitip meninggalkan mobilnya, bilang mau ambil barang nanti balik lagi tetapi ternyata tidak balik lagi," ucapnya.
Menurut Johan, dia belum sempat meminta identitas HS.
"Ini kan baru DP (down payment/uang muka--Red) saja, dia juga lihat-lihat kontrakan. Dia bilang mau menempati kamar B 208 dilantai 2," katanya.
"Tapi barang-barang juga belum dimasukkan ke dalam kontrakan. Biasa di kontrakan kami pasti diminta, tapi setelah melunasi dan pengontrak sudah menempati," ucapnya.
Kendaraan yang dititipkan HS di kontrakan tersebut telah diamankan dan dibawa ke Mapolres Metro Bekasi Kota.
Naik gunung
Setelah melakukan penyidikan dan pemeriksaan polisi pun melacak keberadaan HS hingga kepolisian mendapati bahwa HS sedang berada di Garut, tepatnya di kawasan Kaki Gunung Guntur.
"Dia berada di satu rumah atau saung. Dia di sana mengaku hendak naik gunung. Kita geledah dan ditemukan kunci mobil, HP dan uang Rp 4 juta," jelas Argo.
Namun demikian, HS menyanggah dugaan kepolisian.
Ia mengatakan tidak melakukan apa pun kepada para korban.
Meski begitu, HS pun digelandang ke Mapolda Metro Jaya untuk didalami kasusnya.
"Kita tarik ke Polda, penanganan kita ambil. Tapi tetap Bekasi Kota bekerja," ujar Argo. (tribunnews.com/wartakotalive.com)