News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Percepatan Pipanisasi dan Tanggul Laut Raksasa Jadi Penangkal Jakarta Tenggelam

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Bestari Barus desak Pemprov DKI segera selesaikan program pembangunan sarana air bersih (pipanisasi) supaya bisa menekan penggunaan air tanah oleh warganya.

Sekaligus berikan solusi bagi kekhawatiran Prabowo Subianto soal ramalan Jakarta tenggelam di tahun 2025 karena peningkatan air laut seiring dengan penurunan permukaan tanah.

Sebab penggunaan air tanah secara berlebihan, ditambah air yang digunakan tak kembali lagi ke tempatnya berasal karena terhalang oleh lapisan aspal ataupun beton-beton bangunan, berimbas pada penurunan permukaan tanah.

"PAM harus segera menyelesaikan tugas-tugasnya untuk pemasangan pipanisasi sehingga orang tidak memakai air bawah tanah."

"Air bawah tanah adalah salah satu penyebab yang paling utama sehingga terjadi penurunan level tanah," jelas Bestari di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (22/11/2018).

Meski begitu, penduduk Ibu Kota tidak bisa begitu saja dilarang menggunakan air bawah tanah sebelum Pemprov DKI lewat PAM Jaya berhasil membangun ketersambungan pipanisasi, dan menyalurkannya ke rumah-rumah warga.

Saat ini saja, kata Bestari, masih ada 50 persen warga Jakarta yang membutuhkan penyaluran air bersih.

"Masyarakat nggak bisa dihentikan begitu saja menggunakan air bawah tanah. Karena PAM Jaya Belum berhasil dikoordinasikan dengan Gubernur Anies Baswedan untuk memenuhi 50 persen ketersambungan pipanisasi ke rumah-rumah warga," ujarnya.

Selain itu, Bestari juga meminta percepatan pembangunan proyek tanggul laut raksasa atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) sebagai upaya menangkal banjir saat peningkatan air laut terjadi.

Sebab menurutnya, mungkin saja ramalan Prabowo menjadi kenyataan jika saat ini tak ada tindakan konkret pemerintah dalam mencegahnya.

"Apapun itu bisa terjadi makanya segeralah lakukan percepatan. Kapan yang namanya NCID itu kelar, kapan penurapan dan sebagainya," terangnya.

Kendati menyebut potensi ramalan Prabowo bisa saja jadi kenyataan, namun Bestari menilai hal itu tidak akan terjadi di tahun 2025.

Setidaknya, jika 20 tahun ke depan pemerintah daerah tidak melakukan percepatan pembangunan, maka Jakarta tenggelam bisa jadi kenyataan.

"Jadi bisa saja potensi akan ada, tapi tidak 2025 lah. Kalau kita bilang 20 tahun ke depan, jika tidak melakukan apa-apa bisa saja terjadi," pungkas Bestari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini