TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden RI nomor urut 02, Prabowo Subianto membuat pernyataan terhadap tren pemuda Indonesia, yang memilih menjadi tukang ojek setelah lulus SMA.
Hal tersebut ia sampaikan dalam Indonesia Economic Forum 2018.
Ia menyimpulkan pidatonya dengan kenyataan saat ini yang tergambar lewat meme.
Melalui power point, ia menunjukkan meme gambar 4 penutup kepala, yakni topi SD-SMP-SMP kemudian helm berwarna hijau.
Menanggapi hal itu, politisi muda dari PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth menilai, masyarakat rata rata merasa terbantu dengan hadirnya tukang ojek online.
"Saya pribadi juga merasa sangat terbantu, mau beli makan dan mengantar dokumen ada jasa ojek online, jadi bisa menghemat banyak waktu dan tidak usah menghadapi kemacetan jalan di Jakarta lagi," kata Kenneth dalam keterangannya, Senin (26/11/2018).
Baca: Disinggung Prabowo Soal Profesi Ojek Online, Ini Jawaban Go-Jek
Calon legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta PDIP dari dapil 10 Jakarta Barat menambahkan, mereka tertarik menjadi ojek online karena penghasilannya lebih besar dari Upah Minimum Provinsi (UMP).
"Penghasilan mereka besar jauh dari UMP, itu yang membuat mereka tertarik, dan jam kerja mereka yang fleksibel," tutur pria yang juga pengusaha dan advokat itu.
Indonesia, kata Kent-sapaan akrab Hardiyanto Kenneth-, saat ini sudah zaman serba online, mulai transportasi, dan pengantar paket.
"Semuanya sekarang sudah semakin canggih dan serba online, jadi mereka (kaum muda) pintar memanfaatkan situasi, jadi kalau menanggapi dari statement Pak Prabowo mengenai profesi ojek online, tidak semuanya hanya tamatan SMA," tegasnya.
Ia pun menceritakan pengalamannya pernah saat memakai jasa ojek online dan ternyata sang pengemudi merupakan lulusan S1.
“ Pas saya tanya ke yang bersangkutan kenapa mau menjadi Ojek Online, yang bersangkutan bilang, Gak Papa Mas yang penting Halal dan bisa membantu kebutuhan Keluarga. Jadi kesimpulan nya tidak hanya tamatan SMA saja yang jadi Ojek Online. “
"Kita tidak mengetahui latar belakang seseorang untuk bergabung di komunitas ojek online, bisa jadi hanya menjadikan sambilan atau juga bisa ada yang menjadikan profesi utama," tuturnya.
Lalu, sambung dia, pernah suatu ketika saat dirinya ingin mengantarkan dokumen dan memakai jasa ojek online, tapi ia dibuat terharu oleh seorang ojek online wanita yang membawa dua anaknya sambil digendong dengan cara diikat dengan kain.
"Melihat hal itu saya menangis. Saya yakin sekali bahwa Pak Prabowo tidak pernah memakai jasa ojek online, jadi saran saya pribadi untuk Pak Prabowo sebelum se-enak enaknya mengomentari profesi ojek online, coba gunakan dulu aplikasi ojek online jadi bisa melihat sendiri apa dinamika yang terjadi di lapangan. Saya doakan semoga mata Pak Prabowo terbuka," tutupnya.