TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siang ini, Selasa (27/11/2018), kantor Gojek di bilangan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan digeruduk ratusan mitra pengemudi ojek daring atau online Gojek.
Aksi turun ratusan mitra pengemudi Gojek itu lantaran penurunan tarif yang dilakukan oleh manajemen.
Baca: Muncul Spanduk Lebih Baik Ngojek Daripada Menyebar Hoax
"Ini aksi spontanitas teman-teman karena manajemen Gojek tetap mempertahankan kebijakan penurunan tarif menjadi Rp 1.600, dari sebelumnya Rp 2.000 per kilometer," ujar salah satu peserta aksi.
Para pengemudi menilai tarif yang dikenakan oleh manajemen Gojek sangat tidak sesuai dengan kinerja mereka yang terbilang berat.
Apalagi, bahan bakar dan suku cadang kini tak lagi murah.
Namun, VP Corporate Affairs Gojek Michael Say mengatakan alasan penurunan tarif lantaran persaingan bisnis yang berhubungan dengan supply dan demand.
"Kalau kami lihat di masyarakat beberapa waktu lalu dalam sisi konsumsi ada perubahan penyesuaian. Dari sisi tarif mitra Gojek, kami sudah paling tinggi di pasaran," klaim Michael kepada awak media di kantor Gojekbeberapa waktu silam.
Michael berharap dengan keputusan baru ini bisa menjaga permintaan pasar.
"Jadi otomatis ketika market melakukan penyesuaian, kalau kami tidak ikut, maka dari sisi demandnya tidak akan ada yang masuk. Jadi kami harapkan adalah menjaga demand di pasar," ujarnya.
Baca: Klarifikasi GO-JEK saat Tagar Uninstallgojek jadi Trending Topic di Twitter
Jika tak ada permintaan yang masuk, lanjut Michael, maka pendapatan mitra akan menurun lantaran penumpang berpindah ke aplikasi lain.
Oleh karenanya, Gojek meminta para mitranya untuk memahami hal tersebut.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Tarif Dipotong, Ratusan Driver Ojek Online Serbu Kantor Gojek