TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pelajar terjaring razia yang dilakukan oleh Petugas Satpol PP di sebuah mall.
Adapun lima pelajar dijangkau petugas usai kedapatan bolos di sebuah Mall di Jakarta Timur.
Lima pelajar yang kedapatan bolos saat masih jam sekolah tersebut, sempat mengelak jika dirinya bolos. Mereka menyangkal jam sekolah berakhir lebih cepat, karena ada rapat sekolah.
Namun saat petugas berupaya meminta nomor telepon sekolah, beberapa pelajar tersebut gugup dan akhirnya mengakui bahwa keberadaan mereka di dalam mall karena memang bolos sekolah.
Selanjutnya pelajar yang kedapatan membolos didata dan dihimbau untuk kembali ke sekolah.
Kasie PPNS dan Penindakan Satpol PP Jakarta Timur Achmad Ruslan memonitoring keberadaan pelajar di jam sekolah di beberapa lokasi yang dijadikan tempat bolos.
Baca: Tanggapi Polemik Ceramah Habib Bahar, Deddy Corbuzier Singgung Atta Halilintar dan Ria Ricis
Hal itu dilakukan agar mengedukasi para pelajar dan mencegah terjadi bentrok antar pelajar lain.
"Kami coba mengimbau dan memberikan edukasi kepada mereka bahwa tugas mereka sebagai pelajar ya belajar, bukan berkeliaran di tempat keramaian saat jam sekolah gini. Hal ini juga kita lakukan agar menghindari hak yang tidak di inginkan misalnya tawuran," kata Ruslan, Kamis (6/12/2018).
Baca: Pelajar Terjerat Video Porno di Bali Dituntut 1,5 Tahun Penjara, Pengacara Salahkan Teman Korban
Diungkapkan Ruslan, pihaknya akan berupaya melakukan razia maupun monitoring keberadaan para pelajar di luar sekolah.
Hal itu ingin memastikan bahwa para pelajar berada di dalam sekolah dan tidak berkeliaran di luar sekolah.
"Kedepannya masih akan kami telusuri ke tempat-tempat ramai, selain itu kami juga akan mengawasi para pelajar yang merokok di tempat umum," ujarnya.
Para pelajar yang bolos sekolah dilakukan pendataan dan edukasi.
Bila di kemudian hari pelajar tersebut masih kedapatan berkeliaran di mall atau merokok di tempat umum, maka kedua orang tua mereka akan dipanggil.
"Tentu kita akan panggil orang tuanya dan adakan pembinaan ke mereka agar lebih mengawasi anaknya lagi. Sehingga setidaknya dengan kegiatan seperti ini sudah jadi warning kepada pelajar, sehingga mereka takut untuk bolos sekolah," ucapnya.