Laporan Reporter Warta Kota, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istri vokalis grup band Seventeen, Riefian Fajarsyah alias Ifan (35), yakni Dylan Sahara menjadi korban atas tsunami di Selat Sunda, yaitu di Banten dan Lampung.
Dylan Sahara menjadi korban ketika dirinya ikut menemani Ifan, yang saat itu sedang manggung dengan Seventeen, disebuah acara gathering Perusahaan Listrik Negara (PLN), di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten.
Setelah dua hari tidak ada kabarnya, Dylan Sahara ditemukan meninggal dunia dan dibawa ke salah satu Rumah Sakit (RS), di kawasan Serang, Banten.
Sebelum meninggal dunia, Dylan Sahara sempat memberikan pesan terakhir kepada sang ibunda, lewat pesan singkat yang dikirimnya.
Baca: Pelajaran dari Tsunami Selat Sunda, Ini yang Sebaiknya Dilakukan Pemerintah
"Sempat ada komunikasi terakhir. Oh iya, sudah WhatsApp saya pada tanggal 22 Desember itu, sebelum tsunami. Apa ya, oh dia ucapin 'mothers day'. Dia bilang, 'Dylan sayang mama'. Saya balas ciuman dua kali. Dia minta cium," kata ibunda Dylan Sahara ketika ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Halim Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018) dini hari.
Jenazah Dylan Sahara akan diterbangkan ke kampung halamannya, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur untuk dimakamkan.
Sang ibunda mengaku tidak ada firasat.
Akan tetapi, ayahanda Dylan memiliki firasat buru tentang putrinya yang akan meninggal.
Ibunda Dylan menjelaskan bahwa suaminya atau ayah dari Dylan, punya firasat yang tidak enak seminggu sebelum istri Ifan Seventeen itu meninggal dunia karena tsunami Selat Sunda, Banten, dan Lampung.
"Bapaknya ada firasat. Seminggu sebelumnya (meninggal) itu dia engga enak perasaan," ucapnya.
Lanjut sang ibunda, semasa hidupnya Dylan sangat dekat dengan sang ayah.
Sehingga, hanya sang ayah yang punya firasat buruk sebelum Dylan meninggal dunia.
"Dylan itu wataknya persis bapaknya, kayak keras dan humoris. Persis bapaknya," ujar ibunda Dylan Sahara.