Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saksi mata di sekitar lokasi kasus penembakan terhadap perwira menengah TNI AD Letkol CPM Dono Kusprianto di Jalan Jatinegaea Barat, Jakarta Timur, awalnya mengira suara tembakan adalah suara petasan.
Keterangan terduga pelaku Serda JR menyebutkan dia menembak sebanyak empat kali. Namun warga yang enggan disebut namanya mengatakan, ia hanya mendengar suara tersebut dua kali dari tempat berjarak sekitar 100 meter dari TKP.
Ia mengatakan biasanya pada sekira pukul 22.30 WIB ketika mendengar suara itu suasana Jalan Jatinegara Barat memang relatif sepi dan tidak banyak warga yang beraktifitas di dekat lokasi.
"Saya kira awalnya itu suara petasan. Karena semalam memang ada pengajian di dekat sini. Itu dua kali (suaranya)," kata warga tersebut.
Setelah beberapa saat mendengar suara tersebut ia kemudian keluar dan melihat sepanjang gang di depan Jalan Jatinegara Barat, sudah ramai oleh mobil petugas kepolisian.
Baca: Tak Terima Dibilang Naksir Hilda, Hotman Paris: Geli Lihat Sumpah Depan Pemuka Agama Diingkari
Awalnya ia mengira telah terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan raya tersebut. Namun ketika ia dan sejumlah warga yang hendak mendekat, ia dilarang oleh petugas kepolisian yang berjaga.
Baca: BNPB: Bantuan Internasional untuk Korban Tsunami Selat Sunda Harus Seizin Presiden
"Nggak boleh lihat dari dekat sama petugas kepolisian," kata dia.
Ia kemudian baru tahu dari warga sekitar kalau ada kejadian penembakan yang mengakibatkan korban meninggal di tempat.
Baca: Usai Digulung Tsunami, Kawasan Labuan Kini Direndam Banjir Sedada Orang Dewasa
Sampai Rabu (26/12/2018) pukul 15.00 WIB ia mengatakan, seorang tukang nasi goreng yang berada di tempat kejadian belum pulang sejak semalam setelah dibawa oleh aparat.
"Yang tahu kejadian itu tukang nasi goreng, karena dia mangkal di depan. Biasanya dia tutup baru jam 01.00 WIB. Tapi sampai sekarang belum pulang," kata dia.
Hingga berita ini diturunkan, arus lalu lintas jalur Transjakarta dan Jalan Jatinegara Barat yang merupakan tempat kejadian sudah kembali normal. Empat bekas lingkaran putih bernomor terlihat masih berada di jalur Transjakarta tersebut.