News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perwira TNI Ditembak

Warga Mengira, Letusan Pistol yang Membunuh Letkol Dono Awalnya Berasal dari Suara Petasan

Penulis: Gita Irawan
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat lingkaran putih bernomor di jalur Transjakarta Jalan Jatinegara Barat yang merupakan tempat kejadian penembakan Letkol CPM Dono Kusprianto oleh Serda JR pada Rabu (26/12/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saksi mata di sekitar lokasi kasus penembakan terhadap perwira menengah TNI AD Letkol CPM Dono Kusprianto di Jalan Jatinegaea Barat, Jakarta Timur, awalnya mengira suara tembakan adalah suara petasan.

Keterangan terduga pelaku Serda JR menyebutkan dia menembak sebanyak empat kali. Namun warga yang enggan disebut namanya mengatakan, ia hanya mendengar suara tersebut dua kali dari tempat berjarak sekitar 100 meter dari TKP.

Ia mengatakan biasanya pada sekira pukul 22.30 WIB ketika mendengar suara itu suasana Jalan Jatinegara Barat memang relatif sepi dan tidak banyak warga yang beraktifitas di dekat lokasi.

"Saya kira awalnya itu suara petasan. Karena semalam memang ada pengajian di dekat sini. Itu dua kali (suaranya)," kata warga tersebut.

Setelah beberapa saat mendengar suara tersebut ia kemudian keluar dan melihat sepanjang gang di depan Jalan Jatinegara Barat, sudah ramai oleh mobil petugas kepolisian.

Baca: Tak Terima Dibilang Naksir Hilda, Hotman Paris: Geli Lihat Sumpah Depan Pemuka Agama Diingkari

Awalnya ia mengira telah terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan raya tersebut. Namun ketika ia dan sejumlah warga yang hendak mendekat, ia dilarang oleh petugas kepolisian yang berjaga.

Baca: BNPB: Bantuan Internasional untuk Korban Tsunami Selat Sunda Harus Seizin Presiden

"Nggak boleh lihat dari dekat sama petugas kepolisian," kata dia.

Ia kemudian baru tahu dari warga sekitar kalau ada kejadian penembakan yang mengakibatkan korban meninggal di tempat.

Baca: Usai Digulung Tsunami, Kawasan Labuan Kini Direndam Banjir Sedada Orang Dewasa

Sampai Rabu (26/12/2018) pukul 15.00 WIB ia mengatakan, seorang tukang nasi goreng yang berada di tempat kejadian belum pulang sejak semalam setelah dibawa oleh aparat.

"Yang tahu kejadian itu tukang nasi goreng, karena dia mangkal di depan. Biasanya dia tutup baru jam 01.00 WIB. Tapi sampai sekarang belum pulang," kata dia.

Hingga berita ini diturunkan, arus lalu lintas jalur Transjakarta dan Jalan Jatinegara Barat yang merupakan tempat kejadian sudah kembali normal. Empat bekas lingkaran putih bernomor terlihat masih berada di jalur Transjakarta tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini