News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Bripka Matheos, Polisi yang Tewas Akibat Luka Tembak Dikenal Disiplin dan Loyal Pada Pekerjaan

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karangan bunga ucapan dukacita atas meninggalnya Bripka Matheos De Haan di Bojonggede, Bogor, Selasa (1/1/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Loyal pada pekerjaan. Begitulah yang lekat pada sosok Bripka Matheos De Haan.

Keluarga besarnya sangat mengenang etos kerjanya, sampai kini saat Bripka Matheos De Haan harus tewas akibat luka di bagian kepala, memori itu masih menancap kuat.

Sampai sekarang tak diketahui pasti bagaimana kronologis pastinya.

Hal ini disampaikan menantu Matheos, Angger Aprinda (30) saat ditemui di rumah duka, Kampung Bambon RT 02/RW 06 Desa Ragajaya, Kecamatan Ragajaya, Kabupaten Bogor.

"Dedikasi bapak sudah enggak perlu dipertanyakan. Tujuh kali lebaran itu hari pertama lebaran pasti bertugas, jadi bawa baju salin segala macam. Biasanya baru ketemu keluarga di hari ketiga," kata Angger di Bojonggede, Bogor, Selasa (1/1/2019).

Bila mendapat panggilan tugas pada dini hari misalnya, Matheos bakal langsung bergegas menjalankan tugas meski harus mengobarkan waktu istirahatnya.

Dua hari sebelum meninggal, kakek satu cucu itu sempat masuk angin dan meminta istrinya mengerok badannya agar dapat beraktivitas kembali.

Baca: Kronologi Tewasnya Letkol Dono, Anggota TNI AD yang Tertembak Akibat Serempetan Mobil

Meski sudah disarankan oleh istrinya agar tak bertugas dulu, pria yang senjata api miliknya terletak di sisi kiri badan memilih nekat bertugas hingga malam pergantian tahun baru.

"Bapak itu orangnya kuat dan jarang sakit. Sebelum kejadian ibu sempat kerokin badan bapak karena kurang enak badan. Biar sakit bapak tetap masuk kerja, orangnya sangat disiplin," ujarnya.

Selain harus keluar tak tentu waktu, Matheos kerap jatuh dari saat mengemudikan sepeda motor sehingga membuat keluarga besar khawatir.

Lantaran kerap jatuh, saat pertama mendapat kiriman foto ayah mertuanya tergeletak di rumput TPU Mutiara, Angger bahkan mengira bahwa Matheos terjatuh.

Baca: Bripka Matheos Sempat Minum Kopi di Kantin Polsek Sebelum Ditemukan di TPU Pancoran Mas, Depok

"Saya pikir naik motor terus jatuh, karena beredar foto dia jatuh di rumput. Kepalanya berdarah. Nah itu saya pikir jatuh, soalnya kalau bapak itu selalu pakai kopia, kupluk," tuturnya.

Sebelum bertugas di Polantas, jadi anggota Polsek Pancoran Mas, diperbantukan ke Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, almarhum merupakan anggota Brimob.

Matheos termasuk anggota Brimob yang digembleng di Pusdik Brimob Watukosek, Jawa Timur dan sempat ditugaskan ke Aceh saat terjadi konflik dengan GAM.

"Dulu bapak pendidikan di Watukosek, bukan Lido. Terus langsung penempatan di Kelapa Dua, Polres. Setelahnya lantas, baru Polsek Pancoran Mas," lanjut dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judulĀ Tewas Akibat Luka Tembak, Bripka Matheos Dikenal Miliki Loyalitas Tinggi Terhadap Pekerjaan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini