TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Ahmad Rifai (19) menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang tak dikenal di Pondok Pesantren Al-Wardayani, Kampung Pangodokan, RT 002 RW 001, Kelurahan Kuta Bumi, Pasar Kemis, Tangerang, Jumat (4/1/2018) lalu.
Kapolsek Pasar Kemis Kompol Ucu Syarifuloh mengatakan, kejadian itu diduga dipicu komentar Ahmad terhadap ceramah seorang ulama di media sosial yang membuat sejumlah orang tidak senang dan mendatangi pondok pesantren yang ditempati Ahmad.
"Pelaku merasa tidak senang dengan komentar tersebut dan langsung melakukan pemukulan secara bersama-sama mengenai bagian muka, mata sebelah kiri, dagu dan leher korban," ujar Syarifuloh, Senin pagi.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 23.30.
Para pelaku yang diperkirakan berjumlah 20 orang datang dengan mengendarai mobil dan sepeda motor.
Para pelaku menanyakan keberadaan korban.
Baca: Tuna Wisma Gantung Diri di Jembatan Samping Masjid Istiqlal
Guru korban meminta para pelaku menjelaskan asal dan tujuan kedatangan mereka.
Namun, para pelaku menolak menyebutkan nama.
Mereka hanya menyebutkan asal mereka, yaitu dari Malimping, Rangkasbitung dan Cibaliung.
Para pelaku melontarkan pertanyaan kepada korban terkait komentarnya di media sosial terhadap ceramah seorang tokoh agama.
Meski sudah dijelaskan, para pelaku tidak terima dan memukuli korban hingga mengalami lebam di wajah dan sekujur tubuh.
Baca: RSUD Sanjiwani Gianyar Buru Ita, Perempuan yang Kabur Usai Melahirkan Bayi Prematur
Guru korban berupaya melerai dan meminta maaf jika komentar korban di media sosial telah menyinggung perasaan para pelaku.
"Setelah melakukan aksi pengeroyokan itu, para pelaku kemudian meninggalkan lokasi. Kasus ini tengah kami selidiki," kata Syarifuloh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dinilai Berkomentar Buruk di Medsos, Seorang Pria Dikeroyok"
Penulis : Kontributor Jakarta, David Oliver Purba