TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Resor Bogor Kota akhirnya mengantongi identitas pelaku penusukan terhadap siswi SMK Baranangsiang, Andriana Yubelia Noven Cahya Rejeki (18).
Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Hendri Fiuser mengatakan, identitas pelaku didapat setelah polisi memeriksa teman korban dan meneliti rekaman CCTV di lokasi penusukan.
Nah, identitas pelaku pun semakin terang, justru gara-gara pelaku membuat satu kesalahan.
Kesalahan itu adalah pelaku memposting sesuatu di media sosial.
"Sebenarnya, ini serba buta. Data yang kita dapat ini, kita nggak tahu dia (pelaku) itu siapa. Rekaman CCTV juga tidak terlihat jelas," ucap Hendri di Mapolresta Bogor Kota, Rabu (9/1/2019).
"Tapi, berdasarkan keterangan dari teman korban ada yang kenal dengan ciri fisik orang (pelaku) di dalam CCTV itu," tambahnya.
Hendri menambahkan, kecurigaan polisi semakin jadi setelah S membuat pernyataan di media sosial terkait soal penangkapan terhadap dirinya.
Kata Hendri, S sempat menulis di media sosialnya dan akan menuntut orang-orang yang telah memfitnahnya itu.
"Pelaku kan belum ketangkap. Nah, dia itu sempat memposting tulisan di medsosnya untuk mengonter tuduhan bahwa ia telah ditangkap. Justru, di situ jadi titik terang kita untuk masuk," sebutnya.
Lanjut dia, dugaan sementara motif penusukan itu dilatarbelakangi karena dendam dan sakit hati.
"Diduga antara korban dan pelaku pernah dekat, mungkin. Kalau teman dekat masa bunuh-bunuhan sih," kata Hendri.
Luka Dalam
Kepolisian Resor Bogor Kota masih mendalami kasus penusukan terhadap siswi SMK Baranangsiang, Andriana Yubelia Noven Cahya Rejeki (18).
Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Hendri Fiuser menduga, motif pelaku menusuk korban dilatarbelakangi karena dendam dan sakit hati.
"Pelakunya belum ketangkap, tapi pada umumnya kasus pembunuhan seperti ini pasti ada motifnya. Sementara, dugaan awal karena dendam dan sakit hati," ujar Hendri, Rabu (9/1/2019).
Hendri menambahkan, sejauh ini polisi sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, yaitu pisau, baju seragam korban, serta rekaman CCTV.
Adapun saksi yang sudah diperiksa, sambung Hendri, sebanyak 4 orang.
"Kami harapkan tim agar lebih bekerja keras lagi untuk secepatnya terungkap," kata Hendri.
Hasil penyelidikan sementara, korban menderita luka tusuk senjata tajam yang menembus dada bagian kiri sedalam 22 sentimeter dengan lebar luka 3 sentimeter.
Luka tusukan yang dialami korban cukup parah, sehingga menyebabkan gadis kelahiran Bandung, Jawa Barat, itu meninggal dunia saat di bawa ke rumah sakit. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Polisi Mengungkap Identitas Pelaku Penusukan Siswi SMK di Bogor"