TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berawal dari keprihatinan adanya kejadian meninggalnya dhuafa di beberapa pelaksanaan Pembagian Sembako yang rusuh di beberapa wilayah Indonesia, Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Alumni FKUI yg dimotori oleh lulusan FKUI lulusan tahun 1990-1991 berinisiatif membagikan beras utk dhuafa dengan sistem yang aman.
Menggandeng PT Megatron Empat Sekawan (MES), alumni ITB angkatan 1980, FUI menginstalasi Anjungan Terima Mandiri (ATM) Beras yang serba otomatis untuk membagikan Beras untuk fakir miskin di daerah Tanjung Priuk khususnya di sekitar Masjid Raudhatul Jannah, Kebon Bawang, Tanjung Priuk, Minggu (13/1/2019).
Dr. dr. Wawan Mulyawan SpBS(K), SpKP, Ketua Panitia mengatakan, ATM Beras berbentuk mirip ATM seperti umumnya namun didalamnya diisi beras bukan uang.
"Sedangkan kartu ATM yg biasanya dimasukkan ke lubang di ATM bank, disini cukup ditempelkan saja seperti pada waktu menempelkan e-money di gerbang tol," kata Wawan, Selasa (15/1/2019).
Kartu ATM menggunakan teknologi yang persis sama dengan teknologi e-money yaitu teknologi RFID (Radio Frequency ID) dan e-ktp.
"Dengan teknologi ini, nama, nomor identitas, jadual hari, jadwal jam pembagian beras dapat dibuat perorangan sesuai tiap dhuafa yg akan mengambil beras sehingga tidak menumpuk jam pengambilannya," katanya.
Teknologi ini bisa digunakan untuk sarana dakwah, misalnya jamnya diatur diwaktu setelah salat subuh saja, misal diprogram di komputer ATM beras jam pengambilan pukul 05.00 - 06.00 pagi.
"Di luar waktu itu, yang bersangkutan tidak bisa mengambil karena walau kartu ATM ditempelkan ke ATM beras, beras tidak akan bisa keluar," katanya.
Sebagai pelengkap acara juga diadakan Tabligh Akbar dengan penceramah Habib Muhammad Haykal Khaneman yang sudah cukup dikenal di banyak pengajian-pengajian di Jakarta dengan topik tausiyah Rekonstruksi Peran Masjid utk Kejayaan Islam.