Laporan Reporter Warta Kota, Joko Supriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Humas RSUD Tarakan Jakarta Pusat, Chandra mengatakan hingga sejauh ini pasien yang didiagnosa terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan di rawat di RSUD Tarakan belum ada lonjakan.
Menurutnya, dari pendataan hingga Selasa (29/1) sore. Sebanyak lima pasien yang dirawat di RSUD Tarakan, diantaranya tiga dewasa dan dua anak.
"Sejauh ini pasien DBD yang memang sudah konsen DBD ada lima. Jadi belum ada lonjakan yang terjadi pasien yang terjangkit DBD," kata Chandra, Selasa (29/1/2019).
Meski begitu, pihaknya sudah mengantisipasi jika nantinya terjadi lonjakan pasien yang terinfeksi DBD. Yaitu dengan meningkatkan pelayanan kepada para pasien serta menyiapkan dokter-dokter.
"Kita sudah mempersiapkan kebijakan kebijakan yang terjadi apa bila terjadi KLB Pasien DBD. Sampai sore tadi juga masih normal sih, karena kita kan sering update," ujarnya.
Baca: Tak Ingin Malaysia Jatuh Miskin, Alasan Mahathir Batalkan Proyek Kereta Cepat dari Pinjaman China
Terpisah, Dirut RSUD Kalideres, Fifi Mulyani mengatakan jika hingga saat ini memang terjadi peningkatan pasien yang dirawat akibat DBD di RSUD Cengkareng. Namun tidak mengetahui secara detai berapa jumlah pasien yang dirawat.
"Kalo peningkatan ada, cuma saya ngak pegang datanya mas, besok saya kasih ya, saya ngak berani katakan kalo gak pegang data," katanya.
Baca: Waspada Demam Berdarah, Sudah Ditemukan 37 Kasus di Jakarta Utara
Meski begitu, ia mengaku bahwa peningkatan pasien terinfeksi DBD sudah terjadi sejak Desember hingga Januari ini, namun memang jumlahnya meningkat dibandikan pada bulan September dan November 2018.
"Kalo meningkat iya dibandikan pada september, November, Desember, cuma saya belum bisa menyampaikan detailnya," ucapnya.