TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Slamet (24), warga Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Banten tega menganiaya anaknya sendiri yang baru berusia lima bulan, Rabu (6/2/2019).
Bayi berjenis kelamin laki-laki bernama Syaifullah dipukuli Slamet di bagian dadanya.
Akibat perbuatan bapak kandungnya itu, bocah tersebut mengalami pendarahan dan patah tulang iga.
Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi ketika pelaku baru pulang bekerja, Rabu (6/2/2019) pukul 17.30 WIB.
Baca: Rachmawati Soekarnoputri Minta Relawan Prabowo-Sandi Bisa Rebut Hati Warga di Kampung Jokowi
Kapolrestro Tangerang Kombes Abdul Karim menjelaskan, modus pemukulan yang dilakukan pelaku mengakibatkan korban meninggal dunia.
Abdul Karim mengatakan bahwa pelaku kerap memukuli korban.
Alasan Slamet melakukan penganiayaan karena korban selalu menangis ketika berada di pangkuannya.
"Modus operandinya tersangka sering memukuli korban di bagian tubuh korban dan karena kesal jika tersangka menggendong korban selalu menangis," ujar Karim saat dijumpai di Mapolrestro Tangerang, Jumat (8/2/2019).
Baca: 10 Lembaga Paling Banyak Terlibat Kasus Korupsi Tahun 2018 Versi ICW
Menurutnya, jeritan sang bayi menjadi alasan pelaku untuk melakukan pemukulan.
Saat itu, pelaku yang nerupakan pekerja paruh waktu baru pulang kerja.
Ketika itu, sang istri bernama Sumini menitipkan korban kepada pelaku karena harus melayani pembeli di warung kelontongnya.
Namun, tangisan bayi di pangkuannya, membuat Slamet kesal.
Pelaku pun menganiaya buah hatinya sebanyak tiga kali hingga korban terjatuh dan meninggal dunia.
Kapolres menuturkan bahwa pelaku melakukan aksi kekerasan itu saat dirinya dalam keadaan sadar.