TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait memuji Kota Bogor yang dianggapnya sebagai salah satu kota miniatur Indonesia.
Apa yang ia ungkapkan, terkait dengan dengan puncak perayaan Cap Go Meh yang dihadiri ratusan ribu orang,berasal dari berbagai latarbelakang suku, agama dan entitas lainnya," Selasa (19/2/2019) kemarin.
"Pancasila benar-benar hadir di Bogor," kata politisi yang kerap disapa Ara ini di sela puncak perayaan Cap Go Meh di Wihara Dhanagun, Jalan Suryakancana Kota Bogor, Jawa Barat.
Baca: Sopir Joko Driyono Akui Pernah Disuruh Transfer Rp 5 Miliar
Baca: Puncak Cap Go Meh Berlangsung Meriah, #CapGoMehSingkawangFest2019 jadi Trending Topik
Maruarar menegaskan, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia harus terus menerus diperjuangkan, baik dalam bentuk aturan pemerintah. Peraturan daerah maupun sikap-sikap saat bersentuhan dengan masyarakat luas.
Maruarar mengakui bahwa masih ada kelompok kecil yang tidak setuju dan bahkan menentang Pancasila. Karena itu, mayoritas rakyat Indonesia yang setia pada Pancasila harus terus bersuara dan tidak boleh diam saja.
"Kita lawan yang menentang Pancasila. Kita jangan takut oleh tekanan-tekanan yang mengancam Pancasila," kata Maruarar, yang mengetahui ada kelompok orang yang bahkan mau menolak perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor.
Maruarar bangga, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya. Keduanya dinilai terus memperjuangkan Pancasila dan pluralisme tumbuh baik di masyarakat Jawa Barat dan Bogor.
Baca: Giliran Kyai dan Ustaz Se-Bogor Timur Deklarasi Untuk No 01
"Keduanya sangat luar biasa dalam menjaga Pancasila, Meski kami beda agama dan beda pilihan politik, kami bersatu demi Indonesia," ungkap Ara, demikian Maruarar disapa.
Perayaan Cap Go Meh ini berlangsung sangat meriah sekali. Ratusan ribu orang memadati jalan Suryakancana. Mereka bersukacita dalam kegembiraan. Hadir dalam acara ini sejumlah tokoh selain Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Walikota Bogor Bima Arya.
Diantaranya Wakil Duta Besar India Prakash Gofta, Deputi Bidang Pengembanagan Pemasaran Kementerian Pariwisata Rizky Handayani Mustofa, Kapolda Jawa Barat Agung Budi Maryoto dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono serta isri almarhum Presiden keempat, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Shinta Nuriyah Wahid.