Terlebih korban dikenal masih kecil yang masih duduk dibangku sekolah dasar (SD) kelas satu.
Saat jenazah dimakamkan di pemakaman Citra 1, Kalideres Jakarta Barat, sang ibunda korban Sri Supriyatini Kusumawati (45) yang turut hadir pun tak kuasa menahan kesedihananya.
Berkali-kali dirinya mengelus makam anaknya tersebut, sembari sesekali meneteskan air mata.
Sri, nampak goyah yang harus dibantu oleh dua orang anggota keluarganya ketika meninggalkan lokasi pemakaman usai jenazah disemayamkan.
Sedangkan ayah korban Parmono nampak berusaha tegar meski hatinya pedih ditinggalkan anak kesayangannya.
Parnomo mengatakan jika anaknya tersebut masuk ke Rumah Sakit Hermina Cengkareng, sejak Sabtu (9/2/2019) sore.
Dimana sebelumnya anaknya mengalami panas dingin yang cukup tinggi.
Hingga akhirya, ia memutuskan untuk membawa anaknya ke rumah sakit.
"Masuk rumah sakit itu Sabtu sore, pas dibawa itu sebenatnya sudah turun panasnya, panas tinggi justru malah Senin, Selasa," kata Parnomo, Jumat (15/2/2019).
Dikatakan Parmono, sejak anaknya mengalami panas dingin yang cukup tinggi, kerap kali anaknya selalu muntah-mutah.
Namun panas tinggi yang dirasakan oleh anaknya hanya berlangsung selama dua hari. Selanjutnya suhu badan mengalami penurunan.
Sejak itu sebenarnya anaknya akan dimasukan ke dalam ICU.
Namun, karena kondisi ruang ICU penuh hal itu belum dilakukan.
Hingga pada akhirnya pada Kamis (14/2/2019), anaknya mengalami kritis, dan pada Jumat (15/2/2019) anaknya baru mendapatkan ruangan ICU.