TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara, Iptu Bahrudin mengatakan pihaknya masih terus menelusuri kasus dugaan pencurian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SDN Harapan Baru III, Bekasi Utara.
Sejauh ini, Bahrudin mengatakan sejumlah saksi telah diperiksa, di antaranya, tukang tambal ban dan rekan korban yang berada satu mobil saat peristiwa pencurian terjadi.
Baca: Maling Gasak Dana BOS SDN Harapan Baru III Bekasi Senilai Rp 111 Juta
"Saksi tukang tambal ban dan satu lagi rekan korban, jadi kasus ini murni pencurian bukan perampokan, karena sementara modusnya dia ambil barang tanpa sepengetahuan korban lalu dia kabur," kata Bahrudin, di Mapolsek Bekasi Utara, Kamis, (21/3/2019).
Dia menambahkan, saksi pada saat kejadian sangat minim, terdapat satu orang pengendara ojek online (Ojol) yang melihat pelaku ketika kabur usai mengambil tas berisi uang Rp 111 juta yang belakangan diketahui uang tersebut merupakan dana BOS SDN Harapan Baru III.
"Satu orang yang melihat yaitu ojek online, sampai sekarang kita belum mengetahui ojek itu siapa," kata Bahrudin.
Pengendara ojol ini kata Bahrudin juga saksi yang memberitahukan korban ketika tas di dalam mobilnya dibawa kabur pencuri.
"Secara persis tidak ada yang melihat bahkan korbannya juga pada saat itu terjadi tidak melihat, dia dikasi tahu (Ojol) bahwa tasnya diambil, ketika dia lihat ternyata benar tas sudah enggak ada," jelas dia.
Jumlah pelaku diperkirakan sebanyak dua orang menggunakan sepeda motor berboncengan. Untuk modus kempes ban, polisi belum dapat memastikan modus tersebut benar-benar digunakan pelaku.
"Di bannya memang ada paku, tapi kita belum mengarah ke sana, karena kita masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut," jelas dia.
Sebelumnya, kasus pencurian uang dana BOS sebesar Rp 111 Juta bermula ketika Rita Yulia Ramdani, kepala SD Negeri Harapan Baru III, mecairkan dana tersebut di Bank BJB cabang Kota Bekasi, Senin, (18/3/2019).
Usai mencairkan, uang ratusan juta itu di bawa menggunakan mobil dan dimasukkan ke di dalam tas. Ketikan hendak kembali ke sekolah, aksi pencurian terjadi ketika Rita melintas di Jalan KH Muchtar Tabrani, Bekasi Utara, sekitar pukul 11.30 WIB.
Di tengah perjalanan, tepatnya di dekat Perumahan Tytyan Kencana, mobil yang ia kendarai mulai terasa kempes. Rita lantas berhenti di tempat tambal ban dipinggir Jalan Muchtar Tabrani, Bekasi Utara.
"Saya sempet heran, kenapa ban saya bisa bocor langsung kempes gitu padahal ban saya tubles, saya berentilah ke tukang tambal ban," ungkap Rita.
Ketika di tempat tambal ban, bocor yang dialami ban kendaraanya cukup aneh, tidak seperti bocor lubang terkena paku pada umumnya. Diapun turun dari kendaraannya dan melihat langsung kondisi ban.
"Saya turun temen saya juga turun, salahnya saya enggak saya kunci mobil, enggak lama terus ada yang teriak kalau tas saya diambil orang," tutur Rita.
Mendengar teriakan itu, Rita panik bahkan dia tidak sempat melihat pelaku yang mengambil tasnya.
"Saya udah panik, udah lemes saya periksa ke mobil tas saya udah enggak ada, cuma ada tas temen saya," jelas dia.
Adapun tasnya saat itu diletakkan di kursi depan dekat kemudi, sedangkan tas rekannya diletakkan di kursi depan sebelah kiri dari penumpang.
"Tad saya taro depan, karena ada di delet stir pintunya lebih deket ke jalan jadi tas saya yang diambil," ucap dia.
Baca: Polisi Kejar ABG yang Terlibat Kasus Pencurian Motor di Basement Parkiran Solo Grand Mall
Di dalam tas tersebut berisi uang dana Bos yang baru dicairkan sebesar Rp 111 juta dan uang pribadinya sebesar Rp 2 juta, STNK, KTP, dan SIM.
Setelah kejadian itu, Rita langsung melapor ke Polsek Bekasi Utara, polisi sampai saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Penulis : Yusuf Bachtiar
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Polisi Cari Saksi Ojol yang Melihat Kejadian Pencurian Uang Dana BOS SDN Harapan Baru III Bekasi