TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Polisi terus melakukan penyelidikan kasus perawat tewas di RS Adam Thalib, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Kasus kematian perawat bernama Agung Nugraha (21) karena sering kali menyuntikkan cairan sisa operasi pasien di sejumlah bagian tubuh.
Karena itu, pihak kepolisian bakal mengusut unsur kelalaian pihak RS Adam Thalib yang bisa cairan oba sisa operasi didapatkan korban.
"Ini kan cairan berbahaya, dosis tinggi. Dari hasil pemeriksaan pihak rumah sakit diduga korban ambil secara diam-diam cairan bekas operasi pasien itu," kata Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat, Iptu Elman, saat dikonfirmasi Wartakota, Jumat (29/3/2019).
"Makanya kita akan selidiki apakah ada unsur kelaialan pihak rumah sakit, ini kita bakal gelar perkara jika terbukti bisa dikenakan pidana," imbuh Iptu Elman.
Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat, Iptu Elman. (Warta Kota)
Elman menjelaskan, untuk mendalami unsur kelalaian, pihaknya sedang mencari tahu alur bagaimana proses obat bekas pasien itu dibuang atau setelah digunakan pasien cairan obat itu dibawa kemana.
"Jadi kita dalam alurnya, cairan obat itu dibuat atau dimusnahkan kemana, kenapa bisa sebebas itu," jelasnya.
Elman menerangkan berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, korban mendapatkan cairan obat itu secara diam-diam.
Pasalnya, jika selesai operasi sisa cairan itu disimpan di ruang istirahat pasien sebelum diambil petugas lain.
Adapun jenis cairan obat ini yaitu Dihydrogenum Citrate dan Roccumunium Bromide.