“Maka tidak hanya tugas pemerintah saja, tapi masyarakat Indonesia, terutama Generasi Milenial, juga harus berperan aktif untuk menciptakan I Wave,” tuturnya.
Kedua, musisi Gita Gutawa sebagai pelaku ekonomi kreatif di bidang seni. Dia menyatakan agar sukses di bisnis kreatif maka kaum Milenial mesti memiliki tiga hal, yaitu kebiasaan, kebisaan (keahlian), serta kreatif.
Narasumber lainnya, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf memaparkan data, di tahun 2017, pedapatan domestik bruto (PDB) dari ekonomi kreatif mencapai Rp989,15 triliun atau sekitar 7,38 persen dari PDB nasional.
“Usaha ekonomi kreatif juga menjadi sektor keempat terbesar menyerap 17,69 uta tenaga kerja atau menyerap 14,61 persen tenaga kerja sepanjang tahun 2017,” ujarnya.
Sebagai narasumber pamungkas, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menyatakan, guna mendukung industri kreatif di Tanah Air berkembang di era Revolusi Industri 4.0, pemerintah telah memangkas berbagai peraturan dan perizinan agar pelaku industri kreatif bisa cepat memulai usahanya.
“Selain jadi regulator, pemerintah menjadi fasilitator bagi kaum Milenial agar mereka dapat memanfaatkan teknologi digital secara optimal dengan jaringan internet yang cepat. Belum lama, pemerintah sudah membangun tol langit, Palapa Ring. Pertengahan tahun 2019 ini, semua kabupaten dan kotamadya telah terhubung dengan internet berkecepatan tinggi,” papar Rudiantara.
Acara seminar dan dialog nasional dari Himpuni ini dihadiri oleh lebih dari 5000 orang yang memadati ruangan. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan penampilan kocak Cak Lontong dan Cak Akbar dan ditutup dengan aksi memikat grup band Kotak.