TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendekati masa-masa pemilihan umum peningkatan keamanan sangat diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan resiko keamanan yang terjadi.
Aksi teror bukan tidak mungkin sebagai salah satu resiko yang dapat terjadi menjelang pemilu sehingga menjadi perhatian serius bagi TNI serta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai leading sector dalam penanggulangan terorsime di Indonesia.
Tentunya diperlukan kesiapsiagaan dari pasukan Anti Teror TNI untuk mengantisipasi adanya aksi terorisme tersebut. Untuk menguji kesiapan pasukan Anti Teror TNI tersebut, gabungan unit satuan elite Anti Teror TNI ini menggelar Latihan Penanggulangan Terorisme Satgultor TNI Tahun 2019.
Latihan yang diikuti oleh jajaran unit elite yang ada di dalam tubuh jajaran pasukan elite seperti Satuan 81 Kopassus TNI-AD, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI-AL dan Satuan Bravo 90 Paskhas ini digelar di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Selasa (9/4/2019)
Kepala BNPT, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH, yang turut hadir meninjau peragaan latihan tersebut mengatakan bahwa latihan ini digelar sebagai upaya untuk menguji kesiapan Satgultor TNI untuk melaksanakan operasi penanggulangan aksi terorisme dalam upaya merespon setiap kejadian yang khsusunya berkaitan dengan masalah teror.
“Ini menunjukkan kesiapsiagaan dari TNI. Dan BNPT sendiri merasa berkepentingan karena BNPT merupakan Badan yang diberikan wewenang oleh Negara untuk menyiapkan strategi dalam rangka penanggulangan terorisme secara umum, sebagaimana kita juga mengkoordinir 36 Kementerian dan Lembaga,” ungkap Suhardi Alius.
Lebih lanjut mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan bahwa dengan adanya latihan tersebut maka dapat diketahui secara pasti sebagaimana keterpaduan dari semua fungsi. Yang mana ketika didapatkan para pelaku yang masih hidup untuk selanjutnya diserahkan kepada Kepolisian untuk di proses hukum lebih lanjut.
“Latihan tadi luar biasa. Terlihat gerak cepat dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh pasukan pasukan khusus TNI. Dan kita di BNPT sendiri juga mempunyai perwakilan-perwakilan dari pasukan-pasukan khusus tersebut baik dari Kopassus, Marinir dan juga Paskhas. Sehingga kita melihat satu sinergitas yang sangat luar biasa,” tutur Suhardi Alius.
Sementara itu Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam sambutannya menegaskan bahwa TNI akan ikut berpartisipasi agar pelaksanaan Pemilu Tahun 2019 dapat berjalan lancar dan damai.
Dalam hal netralitas TNI dan Polri dalam Pemilu kali ini akan berdikap netral
“Kami menekankan bahwa Politik TNI adalah politik negara. TNI sebagai aparat pertahanan Indonesia akan bersikap netral.” tegas Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam jumpa persnya
Lebih lanjut Panglima TNI juga menyatakan bahwa siapapun yang berupaya mengganggu jalannya demokrasi dan mengganggu Pancasila, maka akan berhadapan dengan TNI.
“Saya ingin memastikan bahwa jika ada pihak-pihak yang mengganggu stabilitas politik, jalannya demokrasi, mengganggu Pancasila, mengganggu UUD 1945, dan mengganggu Bhinneka Tunggal Ika, maka akan berhadapan dengan TNI. Saya ulangi, akan berhadapan dengan TNI,” kata alumni AAU tahun 1986 ini
Dikatakan mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ke-21 ini, radikalisme dan terorisme merupakan ancaman nyata yang patut diwaspadai oleh TNI sebagai benteng terakhir NKRI.
“Ingat, TNI adalah bentengnya NKRI, NKRI harga mati !! Itu pernyataan dari saya, mudah-mudahan seluruh bangsa Indonesia juga bisa mengerti apa yang disampaikan oleh seluruh prajurit TNI,” ujar mantan Irjen Kementeraian Pertahanan ini
Dalam kesempatan tersebut turut hadir pula Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Aji dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Irjen TNI Letjen TNI Muhammad Herindra, Asops Panglima TNI, Mayjen TNi Ganip Warsito, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI Suhartono, Komandan Korps Paskhas (Dankorpaskhas), Marsma TNI Eris Widodo Yuliastono, Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Koapssus, Brigjen TNI. Mohammad Hasan dan para pejabat TNI lainnya