Ismantara kata dia sejak hari pemungutan suara hingga malam harinya tidak tidur karena harus menghitung surat suara yang baru rampung dihitung sekitar pukul 01.00 WIB.
"Semenjak pemungutan suara sampai tadi malam kurang tidur, pas penghitungan itu sampai jam 1," kata dia.
Selain sibuk sebagai ketua KPPS, Ismantara juga sibuk mempersiapkan perayaan hari suci umat katolik Kamis Putih dan Jumat Agung. Kesibukannya membuat dia lupa beristirahat.
"Kelelahan banget enggak tidur Pak Is ini aktif banget di lingkungan sama di greja," jelas dia.
Kombang rekan sesama KPPS mengatakan, aktivitas penghitungan suara dilakukan hingga pukul 01.00 WIB, Ismantara mengikuti seluruh proses hingga rampung menyerahkan berkas berita acara dan logistik ke Kelurahan.
"Beliau ikut sampai tuntas, jam 1 ke kelurahan selesai langsung balik," kata Kombang.
Pada hari pemungutan suara, tidak ada tanda-tanda Ismantara mengeluh sakit atau semacamnya. Bahkan sebelum hari pemungutan, anggota KPPS juga tidak begadang.
"Sebelum hari H enggak begadang, cuma pas penghitungan aja sampai jam 1 itu, abis dari kelurahan selesai udah pulang," jelas dia.
Ismantara merupakan KPPS kedua yang dikabarkan meninggal dunia di Kota Bekasi pasca pemungutan suara. Hal serupa juga terjadi menimpa Ahmad Salahudin (42), Ketua KPPS 081, RT03, RW10, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, meninggal dunia akibat kecelakaan sepeda motor, Kamis (18/4/2019).