News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rumah Menteri Basuki Digusur

Alasan Menteri Basuki Rela Rumahnya Digusur untuk Pembangunan Tol Becakayu

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah pribadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dikabarkan bakal kena gusur proyek tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar enam bulan atau setahun lalu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sudah tahu rumahnya bakal dilewati Tol Becakayu.

Basuki sudah tinggal di rumah pribadinya di Kompleks Perumahan Pengairan Pekerjaan Umum di Rawa Semut, Blok A nomor 18, RT 04/RW 012, Margahayu, Bekasi Timur, Jawa Timur, sejak 1990-an.

"Beliau sejak 1990 an awal tinggal di situ. Jadi putrinya juga dulu sekolahnya di situ," ujar Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaya saat dihubungi TribunJakarta.com, Rabu (15/5/2019).

Baca: Kisah Rumah Menteri PURR Basuki Hadimuljono Jadi Korban Proyek Tol Becakayu, Ini Kata Mahfud MD

Baca: Rumah Akan Digusur, Ini Kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono

Sejak pulang S3 dari Universitas Colorado, Amerika Serikat, pada 1992, Basuki dan keluarganya masih tinggal di situ dan kembali mengabdi di Pekerjaan Umum.

Di rumah itu pula karier Basuki menanjak, mulai dari Dirjen Sumber Daya Air, Kalitbang kemudian Irjen Tata Ruang.

Ia tinggal di rumah pribadinya sampai Oktober 2014, selanjutnya pindah ke kompleks Widya Chandra setelah dilantik sebagai Menteri PUPR oleh Presiden Joko Widodo.

Basuki tak menolak ketika tahu rumahnya kena imbas proyek tol Becakayu seksi IIB, yang dimulai dari Jalan Veteran di Kota Bekasi ke Bekasi Timur yang berujung di Tambun.

"Beliau mengatakan tidak perlu digeser trasenya, karena memang itu jalur yang paling efesien. Kalau enggak begitu, terlalu banyak rumah yang dibebaskan," terang Endra.

"Saya tahu dari beliau (rumahnya terdampak, red) sekitar enam bulan sampai setahun lalu. Jadi cukup lama memang dan tak diceritakan ke publik," imbuh dia.

Endra menegaskan, tanah yang di atasnya properti Basuki memang paling efesien dan paling mudah dibebaskan karena memang itu kompleks perumahan PU.

Ditemui di kantornya, Menteri Basuki mengaku sudah menerima sosialisasi dari Wali Kota Bekasi soal tanah warga yang bakal dibebaskan untuk Tol Becakayu.

"Mereka baru sosialisasi. Saya baru dapat surat dari Wali Kota. Wali Kota sudah setuju untuk jalur itu. PT Waskita jalurnya juga minta di situ," ungkap Basuki.

Ditanya apakah sudah ada nominal ganti rugi menyusul tanahnya terimbas proyek Tol Becakayu seksi IIB, Basuki mengakui belum ada.

Dengan keputusan tersebut, Basuki pun mengikhlaskan jika rumahnya harus dibebaskan. "Ya sudah terusin, karena itu mungkin jalur yang optimal," uca dia.

Hanya 15 meter

Rumah Basuki dekat dengan Rumah Sakit Mitra Keluarga di Bekasi Timur. Posisi rumahnya berada di barisan paling depan.

Kompleks Perumahan Pengairan PU Rawa Semut dibangun medio 1990-an. Saat ini kompleks tersebut banyak dihuni pensiunan pegawai Kementerian PUPR.

Helmi, Ketua RT setempat, mengatakan di kompleks tersebut ada 78 kepala keluarga. Ada juga sejumlah rumah yang dikontrakkan.

"Walaupun ini Kompleks Pengairan tapi sudah bersertifikat semua ini," sambung Helmi.

Menurut Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaya, dari bibir Kalimalang ke pagar rumah pribadi Menteri Basuki berjarak 15 meter.

Sedangkan trase jalan Tol Becakayu membutuhkan 24 sampai 25 meter. "Jadi rumah beliau masuk dalam area yang dibebaskan," ungkap Endra.

Dikatakan dia, pembebasan tanah untuk seksi IIB sepanjang tujuh kilometer kemungkinan dimulai awal tahun 2020.

Berperan bangun kompleks

Tampak depan rumah Basuki berpagar minimalis warna hitam, asri dengan pepohonan, dan sejumlah tanaman hias di pelataran rumah.

Bangunan rumah milik Basuki didominasi dengan warna abu-abu dan hitam, genting merah serta kusen pintu cokelat terang.

Helmi membenarkan Basuki dan keluarganya tidak lagi menghuni rumah itu setelah menjabat Menteri PUPR pada 2014.

"Kondisnya kosong, karena Pak Basuki tinggal di rumah dinas ya. Paling ada yang urus aja bersih-bersih sama jagaian," jelas Helmi kepada TribunJakarta.com.

"Sudah lama beliau tinggal di sini karena dulu salah satu yang berjasa bangun kompleks ini ya Pak Basuki. Kalau saya dari 1992 tinggal di sini," jelas Helmi.

Mahfud MD kasih hormat Pak Basuki

Kabar rumah Menteri Basuki bakal kena gusur proyek tol Bekasi Cawang Kampung Melayu atau Becakayu.

Informasi itu pertama kali diketahui dari cuitan Mahfud MD di akun Twitter pribadinya, Rabu (15/5/2019).

Mahfud MD mengapresiasi Menteri Basuki yang merelakan rumah pribadinya dibebaskan demi pembangunan jalan tol.

Menurut dia, Basuki adalah pimpinan pembuat jalan tol, tetapi rumah dia akan digusur.

Hal ini sangat berbeda dengan pejabat daerah lain yang justru meminta pembelokan rencana jalan tol agar tak melewati tanah pribadinya.

"Menarik, rumah pribadi Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono di Bekasi akan digusur utk proyek jalan tol.

Pd-hal dialah yg menjadi pimpinan pembuatan jalan.

Dulu diberitakan ada pejabat daerah yg membelokkan rencana jalan tol agar tak melewati tanah pribadinya.

Hormat utk Pak Basuki," ucap Mahfud.

Mahfud MD dalam cuitan berikutnya bercerita, dahulu ada pejabat yang membeli ribuan hektare tanah seharga Rp 3 ribu per meter.

Lalu membuat proyek jalan dan tanah itu dijual kepada negara dengan harga ratusan ribu permeter.

"Akhirnya yang bersangkutan jadi pasien KPK dan dibui. Ada juga proyek jalan tol yang lama macet karena ada yang menolak ganti untung," cuit dia.

(TribunJakarta.com/Yusuf/Y Gustaman)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini