"Tentang bagaimana menyatukan situasi apa melakukan cooling down dan menyatukan kembali, semuanya kan gitu, mau sama para ulama, para kiai," kata Muzani di Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat malam, (24/5/2019).
Selain itu dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyayangkan penanganan aksi unjukrasa yang dilakukan secara represif sehingga menyebabkan sejumlah orang meninggal dunia.
"Cuma yang kita kritisi ada orang menyampaikan aspirasi kemudian dilakukan dengan cara baik, dikejar-kejar sekarang sudah 20 lebih meninggal dan itu bagaimana itu nyawa sudah melayang," katanya.
Pihaknya menurut Muzani menginginkan adanya pengungkapan jatuhnya korban dalam aksi unjukrasa yang berujung rusuh pada 21 dan 22 Mei lalu.
Dari awal kubu Prabowo-Sandi ,kata Muzani, tidak ingin masyarakat terpecah belah.
Oleh karena itu, adanya korban saat aksi unjukrasa harus diungkap.
"Ya iya dong," tuturnya.
Sementara itu terkait isu adanya pertemuan Prabowo dan Jokowi dalam satu dua hari belakangan ini, menurut Muzani tidak benar.
Ia berani menjamin bahwa pertemuan tersebut tidak ada.
"Engga, kita pastikan tidak ada," pungkasnya.
Bangun komunikasi
Sebelumnya diberitakan, Kalla bertemu dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Hal itu merujuk pada kabar yang beredar disertai dengan pernyataan Kalla sebelumnya bahwa ia tengah mengupayakan membangun komunikasi dengan Prabowo.
Diketahui, Prabowo sempat meninggalkan kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (23/5/2019) sore.