TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pengemudi bus yang akan membawa para pemudik harus dipastikan dulu kesehatannya untuk meningkatkan keselamatan penumpang.
Seperti di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur tersedia tes kesehatan bagi para pengemudi yang wajib dilakukn sebelum keberangkatan.
Mengikuti proses pemeriksaannya, pertama para pengemudi akan melakukan penukaran identitas terlebih dulu kepada petugas dinas perhubungan.
“SIM-nya kita tahan selama pengecekan, setelah selesai baru kita balikin kalau gak nuntasin pemeriksaan kan simnya gak dikembaliin. Kalau gak punya sim gak bisa jalan,” ungkap Shelly dari Dishub, Jakarta Timur, Sabtu (1/6/2019).
Baca: Mudik Lebaran Tahun Ini Diperkirakan Lebih Lancar, Kapolri Beberkan Penyebabnya
Kemudian, memasuki ruangan pemeriksaan para pengemudi akan diwawancara petugas untuk mengetahui riwayat kesehatannya.
Barulah setelah itu kondisi kesehatannya diperiksa mulai dari tekanan darah, gula darah, lingkar perut, tinggi dan berat badan, pemeriksaan urin dan juga alkohol.
Kalau kondisi kesehatannya tidak baik petugas kesehatan akan mengeluarkan keterangan tidak laik jalan, misalnya karena tekanan darahnya tinggi maka pengemudi diminta untuk minum obat dan istirahat terlebih dulu.
“Kalau tensinya keadaanya gak layak berangkat kita tulis di from resmi, kita kasih obat sama suruh istirahat dulu mungkin karena capek kan baru sampai sudah mau berangkat lagi,” ungkap dr. Dewi Mashita dari Puskesmas Kecamatan Ciracas yang bertugas di posko kesehatan Kp. Rambutan.
Nanang, pengemudi dari PO Bus Doa Ibu yang baru pertama kali memeriksakan kesehatan mengaku senang hasil tes kesehatan menunjukkan kalau ia laik mengemudi sehingga ia dapat menjalankan tugasnya mengemudi bus ke Sidareja.
“Ini dapat tulisan laik menggemudi kalau dalam kendaraan istilahnya laik pakai, jadi alhamudulilah bisa bawa bus ke Sidareja,” ungkap Nanang.