TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa terlihat berkerumun di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, di dekat gedung Mahkamah Konstitusi, Kamis (27/6/2019).
Di tengah kerumunan massa tersebut, terlihat beberapa perempuan membawa makanan kecil.
Baca: Ini yang akan Dilakukan Kubu Jokowi dan Prabowo Setelah MK Memutuskan Perkara Sengketa Pilpres
Mereka yang menamakan dirinya sebagai Barisan Emak-emak Garut (BEG) ini menyiapkan 3.000 bacang untuk massa aksi yang hendak berunjuk rasa.
Kata seorang anggota, Iin, 3.000 bacang ini diberikan secara gratis untuk massa aksi.
"Kami dari Barisan Emak-emak Garut, menyiapkan tiga ribu bacang untuk peserta aksi. Dan kami berikan gratis, tanpa dibayar, dan tidak beracun," kata Iin kepada TribunJakarta.com, di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019).
Selain bacang, sambungnya, tersedia pula air mineral yang akan diberikan gratis terhadap massa aksi.
"Selain bacang, kami juga memberikan air minum botolan untuk peserta aksi. Iya, gratis juga," ucap Iin yang mengenakan kerudung hitam.
Kata Iin, para anggota BEG ini berasal dari Garut dan Bandung, Jawa Barat.
"Anggota kami ada yang dari Garut dan Bandung. Tapi mayoritas dari Garut," ucapnya.
Menyoal biaya untuk pengadaan bacang dan air minum, kata Iin, ada yang menjadi donatur dan terdapat pula dari kantung anggota masing-masing.
"Biaya bacang dan minuman ini, kami ada donaturnya sih. Tapi ada juga yang dari kantung kami masing-masing," ujarnya.
Dia melanjutkan, BEG sejak kemarin, Rabu (26/6/2019), juga mengikuti unjuk rasa.
"Kami dari kemarin sudah ikut demo ya. Dan kemarin juga sama, tiga ribu bacang kami berikan gratis sama peserta aksi," ucapnya.
Dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi, tiga pria anggota BEG tampak duduk di tengah Jalan Medan Merdeka Barat.
Di depan mereka, terdapat tiga kardus.
Baca: Ditanya Kemungkinan Dissenting Opinion Hakim MK, Ini Jawaban Jubir
Kata Iin, satu kardus ini berisi 200 bacang dan dua kardusnya lagi berisi air mineral.
"Jadi begini, kita ada lima belas (15) kardus berisi bacang. Nah, tiap satu kardus itu ada dua ratus (200) bacang," pungkasnya.
Massa Berkumpul Sejak Pukul 08.00 WIB
Pada pukul 08.50 WIB, mereka mulai memenuhi Jalan Medan Merdeka Barat dimulai dari Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda.
Meski demikian, belum terlihat adanya mobil komando yang biasa digunakan untuk orasi.
Massa yang datang menduduki trotoar dan jalanan di sekitar Jalan Merdeka Barat yang pada hari ini di tutup kedua arah.
Baca: Ada Sidang di MK, Imbas Pengalihan Rute Bikin Tempuh Transjakarta Molor 30 Menit
Baca: Prabowo Minta Pendukungnya Tidak ke MK
Dengan membawa spanduk, beberapa poster, serta bendera, mereka mulai berkumpul, meski belum adanya orasi yang dilakukan.
Sementara itu, terkait pengamanan juga terpantau beberapa personel TNI dan Polri yang berjaga-jaga di sekitar lokasi.
Pengamanan juga terpantau ketat.
Di sekitar pintu masuk MK dengan ditutupi barikade beton serta pagar duri.
Sejumlah kendaraan taktis water canon juga disiagakan didekat blokade barrier yang menutup Jalan Medan Merdeka Barat.
Diketahui, MK akan memutuskan gugatan sengketa hasil Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo-Sandiaga pada Kamis (27/6/2019) hari ini.
Dijaga Puluhan Ribu Aparat Gabungan
Pantauan Tribunnews.com, Kamis (27/6/2019) pukul 09.30 WIB, sejumlah personel gabungan TNI-Polri tampak berjaga di depan Gedung Mahkamah Konstitusi.
Kawat pagar berduri dan barrier beton pun dipasang di sekitar Gedung MK.
Tiga kendaraan taktis (Rantis) water cannon dan 2 kendaraan lapis baja barracuda terlihat disiagakan di sekitat jalan Medan Merdeka Barat.
Sementara, rekayasa lalu lintas pun diterapkan baik dari arah Patung Kuda menuju Harmoni, maupun sebaliknya dari arah Istana Negara menuju Patung Kuda.
Baca: Pukul 08.00 WIB, Massa Aksi di MK Mulai Berdatangan di Jalan Medan Merdeka Barat
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan setidaknya ada 13.747 personel gabungan TNI-Polri yang dikerahkan khusus di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi.
"Jumlah keseluruhan personel gabungan TNI-Polri yang ada di sekitarnya 13.747 personel," kata Harry di lokasi.
Berkenaan dengan itu, Harry memastikan seluruh personel gabungan TNI-Polri yang berjasa di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi tidak dibekali dengan senjata api.
"Setiap apel kita laksanakan perintah pimpinan kami dari TNI dan Polri. Yang pertama, intinya bahwa tidak diperkenanan atau tidak dibolehkan anggota pakai senpi atau peluru tajam. Tadi di cek Provos untuk yakinkan bahwa petugas tidak membawa peluru senjata tajam," jelasnya.
Untuk diketahui, Mahkamah Konstitusi akan menggelar sidang pembacaan putusan PHPU Pilpres 2019. Sidang dijadwalkan dimulai pukul 12.30 WIB.
Penulis : Muhammad Rizki Hidayat
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Barisan Emak-emak Militan Garut Siapkan 3.000 Bacang untuk Massa Aksi yang Berdemo Dekat Gedung MK