TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Halal bihalal sivitas akademika menjadi kesempatan untuk mengawali sinergi yang semakin kuat. Pesan ini disampaikan Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (UI) Saleh Husin bersilaturahim, sekaligus halal bihalal bersama jajaran sivitas akademika, Sabtu (30/6//2019).
"Atas nama MWA, saya menysukuri momentum ini karena kami dapat berkumpul, dan kembali saling mengingatkan agar UI beserta seluruh potensi yang dimiliki, termasuk barisan para alumni nya," ujarnya.
"Bersinergi menyukseskan agenda besar pemilihan rektor, yang di kemudian hari akan mempengaruhi posisi dan peran UI sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka, dalam menjawab tantangan global," kata Saleh.
Acara itu dihadiri Rektor UI, Muhammad Anis, jajaran Wakil Rektor, para Dekan, Ketua Ikatan Alumni UI, Arief Budhy Santoso, berikut para anggota Iluni.
Baca: SIMAK UI - Ini Cara Mendaftar Seleksi Masuk Universitas Indonesia yang Dimulai 10 Juni
Saleh menyampaikan, pihaknya telah menugaskan Panitia Khusus Pemilihan Rektor yang akan menjaring 20 orang kandidat dari para pendaftar yang masuk. Sementara Panita Khusus Kebijakan Umum, tengah merumuskan arah dan kebijakan UI ke depan.
Baca: Pengamat Politik Akui Jujur Opisisi Banyak Menghujat & Mencela Pemerintah, Hasto Beri Reaksi Ini
"Agar rektor terpilih dan jajarannya nanti dapat melanjutkan dan mempertajam langkah serta capaian yang ditorehkan oleh rektor terdahulu. Khususnya guna mengantarkan UI menjadi satu dari 200 perguruan tinggi terbaik dunia. Tidak ringan, mengingat di Asia Tenggara saja, UI masih berada di ranking ke-9," ujarnya.
Menteri Perindustrian periode 2014-2016 ini mengingatkan supaya tujuan tersebut tidak saja menjadi fokus sivitas akademika semata, namun juga para alumni. UI yang semakin baik, lanjutnya adalah UI yang kehadiran serta perannya dirasakan seluruh bangsa Indonesia, bukan kelompok, golongan tertentu, atau alumni nya saja.
Baca: BERITA HARI INI - Gerindra Sebut Prabowo Cenderung Tetap Berada di Luar Pemerintahan
Mengelola kekayaan alam negeri ini secara berkelanjutan dan berkeadilan. Contohnya, katanya lagi upaya mendorong sektor kelapa sawit, pulp dan kertas, kakao, perikanan, atau sektor mineral seperti nikel, bauksit, dan juga jasa pariwisata beserta industri kreatif sebagai menjadi motor penggerak kesejahteraan bangsa.
"Ini membutuhkan kerja bersama, terlebih lagi UI yang memposisikan diri selaku agen perubahan dalam pembangunan peradaban bangsa," urai Saleh.