TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar duka menyelimuti panggung hiburan Indonesia.
Penyanyi dangdut sekaligus pelawak Agung Hercules (51) tutup usia setelah berjuang melawan kanker otak selama setahun ini.
Kabar meninggalnya Agung Hercules itu berhembus kencang di kalangan awak media.
Wafatnya Agung Hercules dibenarkan oleh manajernya, Peter, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (1/8/2019).
"Iya benar (Agung Hercules) meninggal dunia," kata Peter.
Agung Hercules meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Dharmais, Slipi, Jakarta Barat.
Baca: BREAKING NEWS: Agung Hercules Meninggal Dunia karena Kanker Otak
Baca: Sebelum Meninggal Dunia, Agung Hercules Sempat Ungkap Kronologi Penyakit Tumor & Biaya Pengobatan
Namun, Peter belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut seputar kondisi sebelum pemilik nama lengkap Agung Santoso itu meninggal dunia.
"Itu dulu ya. Saya lagi perjalanan ke sana (RS Dharmais)," ucap Peter.
Lawan kanker
Seperti diberitakan sebelumnya, Agung Hercules berjuang melawan penyakit yang bersarang di tubuhnya, kanker otak.
Kondisi tubuh Agung Hercules yang biasa terlihat kekar dan berotot di televisi berubah drastis menjadi kurus.
Akibat penyakit kanker otak itu, kondisi tubuh pelantun lagu Astuti turun terus.
Namun, penyakit yang diderita Agung Hercules itu luput dari pantauan media.
Meski begitu, pihak keluarga sempat mengungkapkan kronologi perihal penyakit bintang iklan tersebut lewat tayangan video di media sosial.
Menurut istri Agung Hercules, Mira, suaminya menderita kanker otak glioblastoma.
"Sudah berbulan-bulan mungkin teman-teman banyak yang penasaran juga mungkin, kalau bahasa kedokterannya itu apa ya, lupa, namanya itu kayakya glioblastoma atau apa gitu deh," kata Mira dalam tayangan tersebut.
"Alhamdulillah Mas Agung itu sedang disayang sama Allah, dititipi, ada tumor di otak sebelah kirinya, itu yang sedang berusaha diikhtiarkan," ucap Mira.
Mira mengatakan, Agung Hercules membutuhkan pengobatan yang panjang dan telah menjalani tiga kali operasi.
"Di awal, menjalani 3 kali operasi yang kemudian dilanjutkan pengobatan terhadap tumor yang telah diangkat dari kepalanya" kata Mira.
Agung Hercules selama beberapa bulan belakangan masih terus menjalani terapi, radiasi dan kemoanalis untuk menyembuhkan tubuhnya.
Untuk menjalani pengobatan penyakit, menurut Mira, biayanya mahal.
"Hmmm, berat banget ya kita kalau ngomongin ini, soalnya agak-agak urusan dalam negeri," ujar Mira.
Mira pun akhirnya menjelaskan bahwa selama ini biaya pengobatan tidak lepas dari dukungan keluarga.
"Pengertian dari anak-anak, keluarga juga, sahabat, teman dan semuanya yang dari awal membantu," ujar Mira.
Mira menjelaskan, usahanya dan pekerjaan suami menjadi satu-satunya sumber pendapatan mereka.
Selain itu, program pemerintah terkait layanan kesehatan juga membantu untuk perawatan penyakit Agung Hercules.
"Berkahnya kepake banget sama kita, bersyukur banget ada BPJS itu, bantuan pemerintah yang berbentuk BPJS itu," ujar Mira lagi.
Tak sedikit dari netizen yang ikut mendoakan kesembuhan untuk Agung Hercules.
Sempat membaik
Kondisi kesehatan Agung Hercules sebelumnya dikabarkan makin membaik.
Sebelum meninggal dunia dia berusaha bertahan dari penyakitnya.
Agung Hercules juga tetap menjalani aktivitas fisik.
Menurut penuturan sang istri, Mira Rahayu, suaminya itu melakukan latihan selama beristirahat di rumah.
"Sekarang mungkin akan lebih banyak beristirahat di rumah," ujarnya beberapa waktu lalu.
Kalau itu di tengah penuturan sang istri, tiba-tiba tangan Agung Hercules bergerak memeragakan sesuatu.
Rupanya, Agung Hercules mulai melatih fisiknya untuk bermain gitar.
"Paling apa, ini ya, kayak apa namanya (memeragakan bermain gitar)," ucap Agung Hercules dengan sedikit terbata-bata.
"Main gitar, untuk mengingat lagi, melatih (konsentrasi)," bantu sang istri.
Penggunaan musik sebagai alat terapi dalam kesehatan memang sudah digunakan sejak zaman Romawi kuno.
Melansir dari MD Anderson Cancer Center, terapi musik adalah alat terapi utama yang digunakan dalam sebagian besar program pengobatan integratif di pusat-pusat kanker besar di seluruh negara.
Ketika digunakan bersamaan dengan perawatan kanker konvensional, terapi musik telah ditemukan untuk membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan; meningkatkan mood dan mengurangi stres; meningkatkan kualitas hidup; dan memungkinkan pasien untuk mengomunikasikan ketakutan, kesedihan, atau perasaan lainnya dengan lebih baik.
Tak hanya itu, Agung Hercules pun sempat melakukan latihan di kolam renang seperti yang sempat dikabarkan beberapa waktu lalu.
"Mungkin juga sering jalan-jalan di kolam untuk melatih napas," terang sang istri.
Menurut hasil penelitian dari Catholic University of Louvain, Belgium, olahraga di kolam renang memang direkomendasikan untuk orang-orang pengidap asma dan dapat menurunkan kambuhnya penyakit tersebut.
Hal ini disebabkan karena tingginya kelembapan udara di sekitar kolam renang tidak terlalu merangsang kambuhnya penyakit.
Posisi tubuh mendatar saat berenang juga membawa dampak positif bagi pernapasan.
Pada posisi tersebut, tubuh tidak perlu menopang terlalu banyak tekanan dibanding olahraga lainnya, seperti berlari dan sebagainya.
Selain olahraga di dalam kolam renang, Agung Hercules pun mengakui rutin melakukan berbagai olahraga lain.
"Terus panahan ya? Olahraga apa pun yang bisa dilakukan di rumah ya," ungkap sang istri.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa olahraga panahan ini cocok dilakukan oleh penyintas kanker.
Pasalnya, menurut worldarchery.org, panahan memiliki manfaat seperti:
1. Melatih kekuatan
Sebagai latihan yang membutuhkan semburan energi pendek dari otot inti, aksi menarik busur memberi tekanan pada dada, tangan, lengan, dan otot punggung atas yang besar, yang mendukung bahu.
Pengulangan yang benar dan terus menerus dari gerakan ini memperkuat jaringan-jaringan ini.
2. Melatih koordinasi
Langkah-langkah ini diperlukan untuk membuat kombinasi bidikan yang baik untuk membentuk presisi tinggi yang perlu ditanamkan ke dalam otot pemanah dan memori bawah sadar.
3. Memberikan relaksasi
Tetap tenang dan akurat di bawah tekanan adalah kemampuan yang dikembangkan pemanah dengan mengatur pernapasan, konsentrasi, dan kecemasan mereka.
Walau demikian, Agung Hercules tetap masih merindukan barbelnya.
"Padahal sudah pengen ini (memeragakan angkat barbel), sudah Agung yang seperti ini (seperti dulu)," ujarnya.
Mendengar keinginan Agung Hercules, istrinya cukup menghela napas sembari berkata, "Udah.... jadi Agung Santoso saja, ya?"
Semoga saja olaharaga yang sedang dijalaninya ini mampu melatih kekuatan dan kemampuan konsentrasi sehingga kondisinya kembali seperti dulu.
Penulis: Arie Puji Waluyo