TRIBUNNEWSCOM, TANGERANG - Padamnya aliran listrik secara serentak di sebagian wilayah di pulau Jawa memakan korban nyawa di Tangerang.
Seorang warga Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang meninggal terbakar setelah menyalakan lilin saat mati lampu.
"Korban bernama Sakinah meninggal di rumahnya saat hendak menyalakan lilin tapi api merembet di rumahnya," kata Kasatreskrim Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Dicky Ario melalui pesan singkat, Senin (5/8/2019).
Kebakaran di Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang yang menewaskan satu orang saat hendak menyalakan lilin karena mati lampu, Jumat (4/8/2019) malam hari.
Kejadian terjadi pada Minggu (4/8/2019) malam hari di Jalan Haji Mansyur, Kelurahan Gondrong Udik, RT 02/05, Kecamatan Cipondo, Kota Tangerang.
Korban bernama Sakinah (25) pergi meninggalkan suami bernama Sopian (25) yang mengalami luka bakar cukup serius.
Menurut Dicky, kejadian berawal saat dua sejoli tersebut hendak menyalakan lilin dikarenakan mati listrik serentak yang juga terjadi di Tangerang.
Baca: Final Piala Indonesia - PSM vs Persija, Pelatih Arema FC Bebekan Kelemahan dan Kekuatan Kedua Tim
Saat keduanya ingin menyalakan lilin, tak disangka di sebelahnya terdapat etalase bensin yang kemudian terkena cipratan api membuat api seketika membesar secara cepat.
"Dikarenakan kondisi di ruangan sangat gelap karena mati lampu, korban mencoba menyalakan alat penerangan berupa lilin yang diletakan di dekat etalase bensin. Sehingga terjadi sambaran api dan langsung mengenai tabung gas," ungkap Dicky.
Diketahui tempat kejadian merupakan tempat tinggal keduanya yang juga berupa warung sembako.
Akibat kejadian tersebut, Sakinah (25) meninggal dunia akibat sekujur tubuhnya terbakar si jago merah.
Sedangkan, lanjut Dicky, Sopian atau suami korban menderita luka bakar cukup serius dan sudah dilarikan ke Rumah Sakit Mulia, Tangerang.
"Dengan kejadian tersebut korban Sopian langsung dibawa ke Rumah Sakit Mulia untuk dilakukan penanganan medis. Sedangkan korban meninggal dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang, ke kamar jenazah," tutup Dicky.
Plt Dirut PLN Jelaskan Penyebab Pemadaman Listrik Massal
Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani membantah padamnya listrik di Pulau Jawa sejak kiranya pukul 12.00 WIB disebabkan oleh faktor politis maupun sabotase dari pihak tertentu.
Wanita yang baru ditunjuk sebagai Plt Dirut Baru PLN sejak 2 Agustus lalu itu mengatakan, peristiwa tersebut diakibatkan oleh kesalahan teknis.
"Kami tidak melihat ini adanya satu hal yang sifatnya politis atau sabotase. Tidak," ucapnya dalam jumpa pers di Depok, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019).
"Murni teknis ya kalau kami lihat," tambahnya.
Dia menyebutkan, pemadaman atau black out seperti yang terjadi hari ini pernah terjadi pada 1997 di area Jawa dan Bali.
Kejadian serupa terjadi di Paiton, Grati pada September 2018 lalu. Menurutnya, hal itu disebebkan tegangan ekstra tinggi.
Sebelumnya, melalui keterangan resmi, Minggu (4/8/2019), PT PLN (Persero) menyampaikan permohonan maaf atas pemadaman yang terjadi hari ini.
Dijelaskan bahwa Gas Turbin 1 sampai dengan 6 Suralaya mengalami trip, sementara Gas Turbin 7 saat ini dalam posisi mati (Off). Selain itu Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan atau trip.
Gangguan ini mengakibatkan aliran listrik di Jabodetabek mengalami pemadaman.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi, saat ini upaya penormalan terus kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil dilakukan penyalaan," ujar Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka.
Di Jawa Barat Jabar terjadinya gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV mengakibatkan padamnya sejumlah Area sbb : Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi dan Bogor.
Perbaikan bertahap
PLN mengaku berhasil mengalirkan tegangan listrik ke Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) Balaraja pada pukul 17.00 dan untuk selanjutnya menuju ke PLTU Suralaya agar dapat beroperasi secara bertahap mencapai kapasitas 2800 MW.
Selain itu dari GITET Gandul akan disalurkan ke PLTGU Muara Karang untuk memasok aliran listrik ke DKI Jakarta, diperkirakan bertahap hingga 3 jam untuk pulih secara keseluruhan.
"Fokus kami mengirim pasokan ke PLTGU Muara Karang dan PLTGU Priok agar sistem DKI - Jakarta segera pulih. Saya selaku Plt Dirut PLN dan jajaran Direktur PLN memimpin langsung proses recovery dari pusat pengendali beban Sistem Jawa-Bali. Baik di Pusat maupun di Unit. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan kondisi pada hari ini, dan saat ini semua upaya dikerahkan untuk merecovery sistem Jawa -Bali secara keseluruhan, khususnya Area Jawa Barat, Banten dan DKI," Ungkap Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani.
Sebelumnya PLN telah berhasil mengoperasikan PLTA Saguling dan PLTA Cirata yang berfungsi sebagai penstabil daya dan tegangan sekaligus untuk mengirimkan pasokan listrik dari Timur ke Barat menuju PLTU Suralaya. Melalui GITET Cibinong, Depok, Gandul, Lengkong, Balaraja dan Suralaya.
Dengan masuknya GITET Balaraja yang akan menuju ke PLTU Suralaya diperkirakan akan beroperasi secara bertahap hingga 6 jam ke depan untuk penormalan seluruh sistem Jawa Barat dan Banten.
pemadaman yang dialami pelanggan listrik di Jawa Barat, Jakarta dan Banten berawal dari gangguan beberapa kali pada Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran- Pemalang.
"PLN telah melakukan upaya-upaya maksimal dan akan melakukan evaluasi internal untuk mencegah terulangnya kejadian hari ini," Tutup Inten.
Penumpang KRL
Pemadaman listrik ini juga membuat KRL Commuter Line mengalami gangguan.
Akibatnya, penumpang di Stasiun Depok Baru, misalnya, membludak pada Minggu (4/8/2019) menjelang sore.
Dari pantauan, penumpang terlihat memadati are luar dan dalam stasiun. Di area dalam stasiun, banyak penumpang yang akhirnya duduk-duduk di tangga stasiun.
Penumpang tersebut tengah menunggu kereta ke arah Jakarta dan Bogor yang tak kunjung lewat.
"Saya mau ke Bogor, tapi kendala. Daritadi saya tunggu keretanya enggak datang-datang. Kereta Jakarta kereta Bogor enggak datang juga. Kayaknya gangguan juga," kata seorang penumpang, Minggu (4/8/2019).
Sementara, penumpang di luar stasiun rata-rata memegang ponselnya untuk menghubungi keluarga terdekat bila sewaktu-waktu ada sinyal.
Pasalnya banyak penumpang yang tak bisa memesan ojek online.
"Saya dari tadi mau pesan ojek enggak bisa-bisa. Enggak tahu sampai kapan," ungkap seorang penumpang.
Petugas pelayanan Stasiun Depok Baru pun menutup sejumlah pintu tap-in dan tap-out penumpang.
Tujuannya, agar penumpang tak keluar masuk stasiun yang sama karena terkendala jaringan. Hanya 1 pintu tap-in dan 1 pintu tap out yang beroperasi.
Arus lalu lintas terganggu
Padamnya listrik di Jakarta dan sekitarnya membuat arus lalu lintas terganggu, Minggu, (4/8/2019).
Sejumlah lampu merah di pusat ibu kota mati. Pantauan Tribunnews, lampu lalu lintas yang mati diantaranya di jalur penyebrangan bundaran Hotel Indonesia, Jalan diponegoro, Jalan Kebon Sirih, Cikini, dan lainnya.
Sebagain ruas jalan tidak terlalu semerawut karena masih adanya petugas dinas perhubungan dan kepolisian yang mengatur lalu lintas. Namun untuk wilayah Jalan Cikini, Kebon Sirih, dan penyebrangan Hotel Indonesia masih semerawut karena tidak adanya petugas.
Hingga berita ini diturunkan Pemukinan di kawasan Menteng, masih gelap gulita. Hanya komplek pertokoan yang masih menyala dengan bantuan generator.
(TribunJakarta/Ega Alfreda)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Mati Listrik, 1 Warga Tangerang Tewas Terbakar Saat Ingin Nyalakan Lilin, https://jakarta.tribunnews.com/2019/08/05/mati-listrik-1-warga-tangerang-tewas-terpangggang-saat-ingin-nyalakan-lilin?page=all