TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah hotel di Jakarta dan sekitarnya dikabarkan kebanjiran tamu akibat listrik yang padam sejak siang kemarin, Minggu (4/8/2019).
Corporate Marketing Director Waringin Hospitality Group, Metty Yan Harahap sebut akibat pemadaman listrik di sebagian wilayah Pulau Jawa, Hotel 88 dan Luminor kebanjiran tamu.
Terjadinya pemadaman listrik di Jabodetabek dan sekitarnya, membuat pelayanan publik hingga pemukiman warga terganggu.
Namun, dampak pemadaman listrik di wilayah Jakarta, justru membuat warga pilih menginap di hotel selama listrik padam.
Akibat pemadaman listrik di sebagian wilayah Pulau Jawa, Hotel 88 dan Luminor kebanjiran tamu.
Baca: Listrik Ibu Kota dan Sekitarnya Padam, Presiden Jokowi Datangi Kantor Pusat PLN Pagi Ini
Baca: Final Piala Indonesia - PSM vs Persija, Pelatih Arema FC Bebekan Kelemahan dan Kekuatan Kedua Tim
Hal itu dibenarkan Corporate Marketing Director Waringin Hospitality Group, Metty Yan Harahap, pada Minggu (4/8/2019).
Menurut Metty Yan Harahap, sejak jam 11.00 WIB hingga 20.00 WIB masih banyak warga check in di Hotel 88 dan Luminor yang ada di daerah Jakarta.
Rata-rata yang check in adalah family dengan balita mereka, kondisi mati lampu sejak jam 11.00 WIB
"Memang membuat keluarga yang memiliki anak kecil cukup resah dengan kondisi AC mati"
"Rata-rata mereka tidak memiliki genset pribadi," ucap Metty Yan Harahap.
Solusi buat mereka adalah menginap di Hotel, dan mudah-mudahan Listrik kembali normal.
"Menyikapi kejadian ini Hotel 88 dan Luminor khususnya area Jakarta, alami kenaikan okupansi yang cukup baik dan berkomitment memberikan pelayanan terbaik," kata Metty Yan Harahap.
Lilin Habis
Akibat mati listrik se-Jabodetabek ini telah membuat stok lilin di seluruh warung, minimarket, sampai supermarket, Minggu (4/8/2019).
Setidaknya hal ini dialami warga Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Kota Depok.
Sejak sore tadi lilin sudah tidak tersedia di warung, minimarket, bahkan supermarket.
Bahkan warung maupun minimarket sampai menulis pengumuman dengan secarik kertas di pintu masuk.
Tulisannya 'Lilin Habis'.
Beberapa pemilik warung menyebut sejak sore hari itu orang membeli lilin dalam jumlah banyak.
Di Pamulang, Kota Tangerang Selatan juga demikian.
Sejumlah supermarket di daerah Pondok Benda dan Jalan Mujahir Pamulang kehabisan stok lilin.
Bahkan lilin yang dijual Carrefour Pamulang diborong orang.
Akibatnya stok lilin habis.
Polisi Dadakan
Sementara itu, listrik mati yang terjadi di wilayah Jakarta, Minggu (4/8/2019), turut melumpuhkan traffic light atau lampu lalu lintas termasuk di depan mal Pejaten Village, Jati Padang, Jakarta Selatan.
Akibatnya, lalu lintas di perempatan tersebut semrawut.
Namun, kondisi itu bisa teratasi berkat inisiatif pengemudi ojek online (ojol) Gojek.
Saat Warta Kota melintas di lampu lalu lintas tersebut sekitar pukul 16.05 WIB, Anang Haryana (40) dan Ahmad Fauzan (41), tengah mengatur kendaraan dari empat arah. Polisi tak tampak di perempatan tersebut.
Anang berada di Jalan Warung Jati Barat yang mengarah ke Jalan Warung Buncit Raya atau ke arah Mampang Prapatan.
Ia mengatur kendaraan dari arah Ragunan yang ingin berbelok ke arah Jalan Pejaten Raya, ke arah Mampang Prapatan, dan dari Jalan Pejaten Barat.
Sedangkan Fauzan berdiri di Jalan Warung Buncit Raya yang mengarah ke Jalan Warung Jati Barat atau ke arah Ragunan.
Ia mengatur kendaraan dari arah Jalan Warung Buncit Raya yang ingin lurus ke arah Ragunan atau yang hendak berbelok ke berbelok ke arah Jalan Pejaten Barat.
Anang mengaku sebagai orang pertama yang berinisiatif mengatur lalu lintas di perempatan tersebut sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat itu, Anang menyebut kendaraan dari empat arah tak bisa jalan alias terkunci efek lampu lalu lintas yang padam.
Ia datang dari arah Jalan Pejaten Barat. Anang kemudian memarkir motornya di pinggir jalan di dekat lampu lalu lintas dari arah Jalan Pejaten Barat.
Bak polisi, pria berambut sebahu itu mengatur kendaraan agak tak saling serobot hingga menimbulkan kemacetan.
Tak sampai setengah jam, Fauzan yang datang dari arah Jalan Pejaten Raya, turut membantu.
Keduanya meniup peluit agar pengendara mengikuti instruksi yang mereka berikan.
"Tahan dulu, priitttttt. Ya, yang sana jalan, priitttttt," ujar Anang sembari menunjuk kendaraan dari arah Jalan Warung Jati Barat yang menuju ke Jalan Warung Buncit Raya atau ke arah Mampang Prapatan.
Anang mengaku tergerak melakukan tugas itu agar lalu lintas kembali lancar.
"Saya di perempatan ini dari (sekitar) jam 1 (13.00 WIB). Saya dari arah Bintaro Permai. Pas lewat, semua kendaraan kekunci, nggak bisa lewat. Ya tergerak aja karena semua total mati lampu soalnya"
"Sampai kapan (di sini)? Sekuatnya," kata Anang yang mengaku pasrah bila waktunya habis untuk mengatur lalu lintas ketimbang mencari penumpang.
"Biaran dah, yang penting lancar. Rezeki nggak ke mana," sambungnya.
Saat Warta Kota melintas, lalu lintas di perempatan tersebut relatif lancar.
Semua pengendara patuh mengikuti instruksi yang diberikan Anang dan Fauzan.
Tak sedikit yang mengapresiasi keduanya dengan memberikan uang. Ada yang memberi Rp 2.000, juga Rp 5.000.
Ada pula yang membelikan jus yang diletakkan Anang di pinggir jalan, persis di depan pos polisi. Pos polisi itu ada di sisi Jalan Buncit Raya.
Seperti Anang, Fauzan mengaku rezeki sudah ada yang mengatur.
"Ya kalau nggak diginiin, kan macet semua, daripada semua kena, kami korbanin diri sendiri. Dia (Anang) perlu bantuan, ya saya bantuin. Soal rezeki ya gapapa, kan besok bisa narik lagi," ucap Fauzan.