Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan kegiatan bertajuk Sedekah Air. Kegiatan ini meliputi pendistribusian air bersih untuk warga terdampak kekeringan di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Kamis (22/8/2019).
Sutaryo, Ketua Aksi Kekeringan Nasional ACT mengatakan, ada sebanyak 13 mobil tangki air yang diterjunkan dalam kegiatan ini. Masing-masing disebar ke tiga desa di Kecamatan Cibarusah diantaranya, Desa Sirnajati, Desa Rudogalih dan Desa Ridomanah.
"Ada 13 mobil tangki masing-masing mobil berkapasitas 8.000 liter air, hari ini sejak siang tadi kita sebar keliling Kecamatan Cibarusah kita bagikan untuk warga terdampak kekeringan," kata Sutaryo di Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
Selain distribusi air bersih, ACT juga menggelar sejumlah kegiatan seperti layanan pemeriksaan kesehatan gratis dan pembagian 1000 porsi makanan gratis untuk warga dengan menerjunkan food truk yang mengolah langsung makanan.
"Kegiatan ini kita pusatkan di Kantor Desa Ridogalih, karena posisinya desa ini salah satu yang paling parah terdampak kekeringan dengan dua desa lain yaitu Desa Ridomanah dan Desa Sirnajati," jelas dia.
Pantauan TribunJakarta.com, kegiatan distribusi air dilakukan dengan cara mobil tangki menyisir ke titik pemukiman warga. Dari situ, warg akan mengambil air dengan menggunakan jerigen milik mereka secara bergantian.
Aden (40) warga Desa Ridogalih mengatakan, kehadiran bantuan air bersih sangat membantu warga. Sebab, selama kekeringan melanda, warga mengandalkan air Kali Cihoe yang kondisinya saat ini kian mengering.
"Udah susah air, kalau enggak ada bantuan gini kita mah kan ambil di kali, cuma agak jauh turun dulu, kalau air bantuan enak tinggal nuang airnya bersih juga," kata Aden.
Hal yang sama juga dirasakan Ejen (41), dia mengaku sudah hampir satu bulan bantuan air tidak diberikan pemerintah setempat. Untuk itu, dia mengaku sangat antusias ketika ada bantuan distrbusi air bersih.
"Kalau enggak ambil di kali paling beli satu jerigen 1000, cuma kalau enggak ada duit kan susah juga, ini Alhamdulillah ada bantuan, saya udah bolak-balik ambil enam jerigen," jelas dia.
Kekeringan di Kecamatan Cibarusah sudah terjadi hampir empat bulan, bencana musiman yang terjadi setiap tahun ini membuat warga kesulitan air bersih untuk keperluan minum, masak, hingga mandi.
Mayoritas warga Cibarusah hidup bergantung mengandalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari, mereka membuat sumur penampungan agar ketika musim hujan, air dapat dimanfaatkan untuk keperluan mencuci atau mandi.
Sementara untuk keperluan minum, warga biasanya membeli air bersih berupa galon isi ulang seharga Rp 5000 per galon. Namun ada juga warga yang memasak air hujan ketika sudah ditampung dan disaring terlebih dahulu.