Meski tampak tak layak ditinggali lima anggota keluarga, mereka terpaksa melapangkan dada di rumah kecil itu.
"Kalau bisa lebih besar, ya alhamdulillah, tapi mampunya ini doang," ucap Husnawati.
Ia sangat bersyukur bisa tinggal di sana karena kehidupan bertetangga di sana saling peduli satu sama lain.
Bahkan, tetangganya tak segan membantu memberi sembako berupa mi instan, nasi, dan lauk saat mereka benar-benar kesusahan.
"Kadang kala walaupun dia enggak kasih, dia lihat bagaimana keadaannya. Alhamdulillah, kita kan tetangga, itulah yang jadi saudara," ujar Husnawati.
Beruntung, kini keluarga ini sudah menerima bentuk pertanggungjawaban dari Puskesmas Kecamatan Penjaringan atas kelalaian mereka memberikan obat kedaluwarsa kepada Novi.
Mereka menjanjikan memberikan layanan kesehatan kepada Novi hingga ia melahirkan nanti.
Namun, saat ini karena mereka telah melaporkan pihak Puskesmas ke Polsek Metro Penjaringan, proses hukumnya terus berlanjut.
Polisi masih memeriksa saksi-saksi terkait kasus tersebut. (Jimmy Ramadhan Azhar)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Derita Keluarga Korban Obat Kedaluwarsa: Istri Sakit, Suami Dipecat, hingga Belum Bayar Kontrakan"