News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Mayat Dibakar di Mobil

Istri Tua Bantu Ungkap Kasus Pria yang Jasadnya Dibakar Istri Muda, Pelaku Terlilit Utang Miliaran

Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istri tua bantu ungkap kasus pria yang jasadnya dibakar oleh istri muda. Anaknya juga menjadi korban. Pelaku diduga terlilit utang miliaran rupiah.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus seorang ayah dan anak yang dibunuh dan jasadnya dibakar di dalam mobil kini semakin terkuak.

Istri tua korban bantu polisi ungkap kasus pria yang jasadnya dibakar istri muda tersebut.

Pelaku diduga terlilit utang miliaran rupiah.

Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (23) menjadi korban pembunuhan.

Jasad mereka kemudian dibakar oleh AK (35), istri muda Pupung, di dalam mobil Toyota Calya milik korban di Jalan Cidahu-Parakansalak, Kampung Bondol, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Sukabumi.

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (25/8/2019).

Baca: Istri Muda yang Bakar Suami dan Anaknya Harus Bayar Cicilan Rp 200 per Bulan, Suaminya Miliarder

Baca: Fakta Baru Istri Bakar Suami & Anak di Sukabumi, Akui Menyesal, Sewa Pembunuh Bayaran Rp 500Juta

AK merupakan istri muda dari Pupung dan ibu tiri Dana.

Tak berselang lama, AK ditangkap oleh pihak kepolisian di Jakarta.

Penangkapan pelaku ini tak lepas dari bantuan istri tua Pupung.

Hal ini dikatakan oleh Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahradi.

Polisi menyelidiki alamat korban melalui kepemilikan nomor plat mobil.

Pupung dan Dana ditemukan terbakar di mobil Toyota Calya berplat nomor B 2938 SZH.

Setelah mendapatkan alamat korban, polisi bertemu dengan istri tua korban.

Dari situlah, terungkap bahwa korban memiliki dua istri.

"Setelah dapat alamat korban ketemu istri pertama korban. Dia bilang korban punya istri kedua," kata Rudy dalam sebuah wawancara dengan TV One, Selasa (27/8/2019).

Setelah itu, polisi melacak keberadaan AK.

Saat diinterogasi, AK tak memberikan jawaban yang baik.

"Kita cek berada di mana ibu di mana malam kejadian itu. Tidak ada jawaban yang baik akhirnya ibu terungkap melakukan pembakaran," kata Rudy.

Sejumlah anggota Polres Sukabumi melakukan proses olah tempat kejadian perkara temuan dua jenazah dalam mobil terbakat di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).(KOMPAS.COM/BUDIYANTO) (Kompas.com/ Budiyanto)

Setelah ditangkap oleh pihak kepolisian, AK mengaku menyewa empat pembunuh bayaran untuk mengeksekusi suami dan anak tirinya.

Mereka dijanjikan bayaran Rp 500 juta oleh AK.

Kini, dua pelaku yakni A dan S asal Lampung telah ditangkap polisi.

AK diduga sengaja menyewa pembunuh bayaran tersebut karena ingin menguasai rumah.

Pelaku utama dikabarkan terlilit utang miliaran rupiah.

Menurut informasi, AK terlilit utang Rp 7 miliar.

Hal ini dikonfirmasi oleh Kabidhumas Polda Metro Haya Kombe Pol Argo Yuwono.

"Infonya seperti itu. Tapi nanti akan dipastikan dan dicek lagi," kata Argo Yuwono, Selasa (27/8/2019), dikutip dari Wartakotalive.com.

AK berniat untuk menjual rumah mereka di Lebak Bulus, Jakarta Selatan untuk melunasi utang.

Namun, keinginan tersebut ditolak oleh Pupung.

Baca: Terungkap Sosok di Balik Ayah & Anak yang Jenazahnya Dibakar di Mobil, Istri Sewa 4 Pembunuh Bayaran

Baca: Fakta Istri Muda Bakar Suami dan Anak Tiri, Pelaku Pernah Diancam Akan Dibunuh Jika Nekat Jual Rumah

Pupung disebut juga sempat mengancam akan membunuh AK jika menjual rumah tersebut.

"Terkait pembunuhan di Lebak Bulus, pada intinya awal kasus ini adalah ada suatu keluarga suami istri, yang memiliki anak masing-masing sebelumnya hidup dalam satu rumah tangga."

"Kemudian istri inisial AK ini mempunyai utang, sehingga dia ingin menjual rumah mereka."

"Tapi karena suami ini mempunyai anak, ia tidak setuju."

"Dan dia mengatakan ke istrinya, AK, kalau menjual rumah ini kamu akan saya bunuh," tambahnya.

AK kemudian menghubungi suami dari mantan pembantunya untuk mencarikan orang.

Muncullah A dan S yang kemudian berangkat ke Jakarta.

Pupung dibunuh dengan cara diracun.

"Tersangka A dan S ini memberikan racun kepada korban (Edi) di minunan dengan harapan langsung meninggal. Setelah dia lemas dicek enggak gerak," kata Argo, dikutip dari Kompas.com.

Sementara Dana, anak Pupung, dibunuh dengan cara dibekap oleh saudara tirinya, KV.

Sebelum dibekap, Dana sempat diberi minuman keras.

Untuk diketahui, KV merupakan anak AK.

KV meembantu sang ibu melancarkan aksi pembunuhan tersebut.

Ia bahkan menjadi pelaku yang menyiram bensin ke mobil yang berisi jenazah Pupung dan Dana.

(Tribunnews.com/Miftah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini