Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Andi Mardiyansyah (22) hanya tertunduk dan menyesali perbuatannya karena sudah membunuh Asbulloh (37).
Untuk diketahui, Asbulloh adalah pegawai di tukang penjualan ayam bagian penagihan.
Korban ditemukan tewas, Rabu (28/8/2019) di area kebun pisang, Jalan Pulo Mangga, Grogol, Limo, Kota Depok.
Andi menyesal telah membunuh Asbulloh lantaran terlilit utang piutang usaha.
Kepada wartawan, Andi menceritakan kronologi kejadian ketika ia menghabisi nyawa Asbulloh.
Baca: Polda Jatim Tetapkan Satu Lagi Tersangka Kasus Ujaran Kebencian yang Picu Rusuh di Asrama Papua
Baca: Pengakuan Aulia Kesuma terkait kasus Pembunuhan Suami dan Anak Tiri, Menyesal dan Ingin Bunuh Diri
Baca: BREAKING NEWS: Ular Berkepala 2 Ditemukan Dekat Setra Bajang di Kukuh, Tunggu Petunjuk Niskala
Seperti biasa, Selasa (27/8/2019) Asbulloh datang ke tempat kerjanya yang ada didepan lapak daging milik Andi Mardiyansyah.
Melihat dan mengetahui Asbulloh bekerja dibagian penagihan, terbesit niat dalam diri Andi Mardiyansyah untuk merampas hartanya.
Buntutnya, ia pun meminta Asbulloh untuk mengantarkannya ke rumah kekasihnya yang diakuinya berada di kawasan Grogol.
Dalam perjalanan, pelaku meminta Asbulloh untuk berhenti di lokasi kejadian dengan alasan dirinya hendak buang air kecil.
Baca: Tak Kuat Menahan Malu Usai Bunuh dan Bakar Suami, Aulia Mengaku Ingin Bunuh Diri
Baca: Masih Pengantin Baru, Pria Ini Cabuli Adik Iparnya yang Masih SMP hingga Dipergoki Istrinya Sendiri
Di tempat tersebut, pelaku langsung menyayat leher Asbulloh menggunakan pisau yang telah dibawa dan disiapkannya.
“Iya sudah disiapkan (pisau), saya minta berhenti sama korban bilangnya mau buang air kecil. Disitu langsung saya gorok dari belakang,” ujar Andi mengakui perbuatan kejinya di Mapolresta Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Jumat (30/8/2019).
Tak hanya menyayat leher korban, pelaku pun menghujamkan tusukan ke dada Asbulloh.
“Terus saya tusuk dadanya, dia masih melawan akhirnya saya pakai batu yang ada di lokasi,” tambahnya.
Peristiwa tersebut, diakui Andi terjadi dipinggir jalan sebelum akhirnya ia memindahkan jasad korban ke dalam area kebun pisang di lokasi kejadian.
“Itu masih dipinggir jalan itu posisinya, baru setelah itu saya masukin ke kebun,” kata Andi.
Saat ini, Andi harus menjalani hari-hari dari balik jeruji besi ruang tahanan Polresta Depok dan terancam dikenakan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Selasa Malam di Warung Kopi
Warung kopi Nurman di seberang Matoa Hill, Jalan Krukut Raya, Beji, Selasa (27/8/2019) kedatangan seorang pria malang.
Jam menunjukkan pukul 22.30 WIB. Turut bersama Nurman temannya, Ade Muhammad Bahtiar alias Enjoy dan sejumlah orang.
Badan pria malang itu bergetar seperti ketakutan, tampangnya linglung, kaus putihnya berlumur darah segar.
Ia mengaku korban begal dan terpaksa jalan kaki dari kawasan Grogol, Limo, sampai warung kopi Nurman yang berada di wilayah Beji.
"Dia ngakunya sudah minta tolong sama orang lain tapi enggak ditanggapin," ungkap Nurman kepada TribunJakarta.com di warung kopinya, Kamis (29/8/2019).
Nurman sedikit ragu dengan pengakuan pria tadi, tapi kemudian begitu saja mempercayai ceritanya.
Ia masih ingat Selasa malam itu si pria malang memakai celan jin dan sandalnya warna merah.
"Pas datang badannya bergetar, kayak orang ketakutan. Kausnya darah semua. Masih kayak orang linglung," aku Nurman.
Enjoy tak tinggal diam dan sempat melihat luka di tubuh pria tadi lalu mengobatinya.
"Kepalanya bocor, lehernya baret gitu. Telapak tangan kirinya sobek cukup dalam. Akhirnya saya kasih alkohol obat," kata Enjoy.
Kondisi si pria begitu mengibakan, tak ubahnya korban begal betulan.
Enjoy akhirnya menghidangkan air mineral hingga teh untuk si pria agar dirinya bisa kembali tenang, tak gemetar seperti awal datang.
"Namanya manusia lihat orang kondisi begitu, masa gak ditolongin, apalagi dia ngakunya kan korban begal,” beber Enjoy
Setelah tenang, Enjoy bertanya kepada pria tersebut, terungkaplah dia korban begal enam orang yang berboncengan dua motor.
"Ngakunya kepalanya dipukul sampai bocor dan terjatuh dari motor, terus nahan pisau sampai tangan kirinya sobek,” jelas Enjoy.
Ia sempat menawarkan untuk mengantar si pria melapor ke Polsek setempat setelah jadi korban begal.
Pria tadi setujui, tapi belakangan menolak. Ia beralasan sudah tak lagi mengingat ciri-ciri orang-orang yang membegalnya.
Malam itu disaksikan warga yang sudah ramai berkerumun, si pria tak jadi diantar ke Polsek terdekat.
Melihat kaus si pria berlumuran darah, Enjoy meminta Nurman untuk mengambilkan kaus penganti.
“Saya bilang ke Nurman kasih kaus buat dia (pelaku), karena kasihan kan bajunya darah semua."
"Akhirnya dia pakai itu kaus ganti. Nah kaus dia yang berlumuran darah dipakai untuk bungkus tangannya yang sobek,” aku Enjoy.
Keduanya sempat bertanya alamat tinggal pria malang tersebut. Si pria mengaku seorang diri menetap di sebuah indekos di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Enjoy lalu memesankan ojek daring untuk mengantar si pria tadi pulang ke indekosnya, dengan membekali uang Rp 15 ribu.
"Kami sepakat untuk memulangkan pelaku, saya pesan ojek online tarifnya Rp 10 ribu. Tapi dia saya kasih Rp 15 ribu,” ucapnya.
Rabu Pagi Jasad Asbulloh Ditemukan
Setelah kedatangan pria malang malam itu, Nurman kaget ada kabar motor Suzuki Smash nomor polisi B 6596 EFJ ditemukan di aliran Kali Krukut dekat warung kopinya.
Mendadak Nurman teringat pria malang yang datang ke warung kopinya Selasa malam, mengaku korban begal.
“Firasat saya ini motor pasti ada sangkut pautnya sama bocah yang semalam ngaku dibegal,” ujar Nurman.
Sejumlah polisi pada Rabu (29/8/2019) sore mendatangi warung kopi dan menanyakan Nurman dan Enjoy adakah pria mencurigakan.
Pria tersebut terkait dengan penemuan motor yang ditemukan di aliran Kali Krukut yang sedang mengering.
Dengan motor ini Asbulloh sehari-hari berjualan mengantarkan ayam potong ke para pedagang langganan di sejumlah pasar di Depok, Bekasi hingga Bogor.
Menurut informasi motor tersebut bukan motor pribadi Asbulloh, tapi milik bosnya yang dipinjamkan untuk operasional.
Setelah memberikan kesaksian, Ade dan Nurman semakin kaget.
Pada Rabu sore, tim gabungan Satreskrim Polsek Limo dan Polresta Depok mencari keberadaan pria malang tersebut.
Akhirnya, pria yang mengaku korban begal itu ditangkap tanpa melawan di Jalan Batu Belah RT 007/RW 004. Kelurahan Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan pukul 17.30 WIB.
Sehari setelah penangkapan pria malang tersebut, Nurman dan Enjoy baru tahu pria malang yang mereka tolong adalah pembunuh Asbulloh.
Belakangan diketahui, pria tersebut bernama Andi Mardiyansyah, yang tak lain teman seprofesi korban di lokasi pemotongan unggas.
"Gak nyangka sama sekali, kaget sejadi-jadinya."
"Polos banget orangnya, gak nyangka ternyata dia pembunuhnya,” ujar Enjoy.
Terpisah, Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah mengatakan pihaknya sudah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi.
Di antaranya pecahan batu, sandal dan pakaian korban, gagang pisau, hingga motor yang dikendari korban.
Hasil penyelidikan sementara, kemungkinan tas korban yang hilang hingga saat ini menjadi motif pelaku nekat menghabisi nyawa korban.
"Menurut keterangan dari keluarga juga rekan kerja, ada tas yang dibawa korban," ucap Azis.
"Tas itu sekarang belum ditemukan, kemungkinan tas dan isinya tersebut yang jadi motif pelaku menghabisi korban," ia menambahkan.
Rosidah Tak Kuasa Lihat Wajah Asbulloh
"Saya kuat, saya kuat," ucap Rosidah meyakinkan diri.
Itulah momen Rosidah melihat wajah suaminya, Asbulloh (37) yang sudah dikafani.
Sekuat tenaga menahan air matanya tak tumpah, Rosidah mendekat dan menciumnya sebelum jenazah si suami berkalang tanah.
Kerabat yang lain menangis, tak percaya Asbulloh dijemput ajal dengan cara mengenaskan pada Rabu pagi.
Rosidah cukup kuat, tapi tidak untuk anak pertama Asbulloh.
Ia terus menjerit memanggil nama ayahnya.
"Aku enggak rela, aku enggak rela ayah pergi," teriak si anak sembari ditenangkan anggota keluarga yang lain.
Lantunan selawat terus menggema mengiringi kedatangan jenazah Asbulloh saat dipindahkan warga dari mobil ambulans Rumah Sakit Polri Kramat Jati ke rumah duka pada Rabu (28/8/2019) malam.
Tak sedikit warga berduka sambil memanjatkan doa.
Sebelum dimakamkan, almarhum disemayamkan di rumah duka di Jalan Mandor Basar Gang Swadaya, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok.
Malam itu juga jenazah Asbulloh dimakamkan di TPU Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, tak jauh dari rumahnya.
Semoga almarhum husnul khotimah. (TribunJakarta.com/Dwi Putra)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Minta Antar ke Rumah Pacar, Andi Gorok Tukang Antar Ayam di Kebun Pisang Limo Depok