TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang asisten rumah tangga bernama Yayan (35) tewas diterkam anjing peliharaan di kawasan Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur.
Diketahui, anjing dengan ras Malinois Belgian itu milik presenter Bima Aryo.
Tim dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati menemukan luka bekas gigitan Sparta di tubuh Yayan menyasar leher, telinga kanan, dada, perut, panggul.
Ada juga luka cakar di punggung korban asal Cianjur itu.
• Obrolan 2 Sopir Dump Truck, Pengemudi Xenia, Fortuner, dan 2 Saksi Tabrakan Beruntun di Cipularang
Yayan kehilangan setengah dari total 5 liter darah di tubuhnya.
"Lebih dari setengah darah di badan habis," ungkap Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo, Senin (2/9/2019).
Menurut dia, rata-rata darah manusia sekitar lima liter.
"Kalau habis lebih dari 2,5 liter pasti meninggal," sambung dia.
Arteri karotis sangat vital karena terhubung langsung ke jantung.
Sehingga tak sampai satu menit, 2,5 liter darah Yayan habis.
Klarifikasi Bima Aryo
Bima Aryo dikonfirmasi Tribunnews.com pada Selasa (3/9/2019) pagi masih enggan berkomentar lebih jauh terkait tewasnya Yayan.
Saat Yayan diterkam Sparta pada Jumat (30/8/2019) sekitar bakda Magrib, Bima Aryo tak ada di rumah.
Ia mengaku sibuk dengan rangkaian acara pernikahannya yang jatuh pada Minggu awal September.
“Sorry banget, aku belum bisa ngomong banyak. Aku soalnya tidak ada di rumah saat kejadian. Baru selesai pernikahan,” kata Bima.
Presenter program petualangan ini akan tetap memberikan klarifikasi terkait kasus yang melibatkan Sparta, anjing peliharannya.
Rincian kronologi Bima pun belum tahu, namun menurutnya kondisi cahaya malam itu minim.
“Nah itu dia kita nggak tahu (apakah benar Sparta yang menyerang), pas kejadian kan gelap. Kita nggak tahu nih."
"Makanya saya juga mau tanya-tanya dulu. Saya baru banget selesai urusan wedding," ungkap Bima.
Terdengar suara jeritan
"Tolong bu, tolong bu," itulah jeritan Yayan tak lama membuka kandang Sparta.
Beberapa menit sebelumnya, Yayan yang baru dua minggu bekerja sebagai asisten rumah tangga sebenarnya enggan memenuhi keinginan majikan perempuannya, TD (72).
Rumah TD yang berpagar tinggi selalu terkunci dari dalam.
Sehari-hari Sparta selalu berkeliaran di halaman rumahnya yang lapang di Jalan Langgar 04/RW 04 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Setelah pintu kandang dibuka, Sparta langsung memburu Yayan dan menerkamnya.
Ia terluka parah karena gigatan Sparta di leher, payudara dan punggung.
Tak lama sang majikan membawa Yayan ke Rumah Sakit Adhyaksa, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, tapi sudah meninggal.
Lutfi (25), warga sekitar sempat mendengar jeritan Yayan minta tolong pukul 18.30 WIB.
"Pembantunya teriak minta tolong," ungkap Lutfi, "Warga sempat mau melihat ada apa, tapi karena pintu rumah terkunci jadi enggak bisa," kata Lutfi.
Selain jeritan Yayan, warga juga mendengar Sparta menggeram.
Warga tak dapat berbuat banyak karena pagar rumah TD terkunci dan terdapat fiber di pagar yang menghalangi pandangan mereka.
Pantauan TribunJakarta.com, di depan pagar rumah TD tertulis peringatan, "Awas!!! Ada Anjing Galak," disertai foto anjing bertaring runcing.
"Kita curiga anjing itu gigit orang lagi, tapi karena enggak melihat jelas kita enggak tahu pasti."
"Warga baru tahu pembantunya digigit pas dibawa ke rumah sakit," ia menambahkan.
Bocah pernah jadi korban
Bukan kali pertama Sparta melukai orang lain dan warga RT 04 sepakat meminta pemilik memindahkan Sparta ke tempat yang lebih aman agar tak ada lagi korban.
"Kita maunya dia pindah, karena warga sudah resah. Terserah mau dibawa kemana, yang penting enggak ada lagi di sini. Kita enggak mau ada korban lagi," ungkap Lutfi.
Warga lainnya, Bambang (46), mengatakan sudah 10 orang jadi korban gigitan Sparta milik majikan Yayan.
"Ada banyak yang digigit, sudah 10 orang. Tapi memang ini majikannya mau tanggung jawab sih," kata Bambang.
Warga lainnya yang enggan menyebutkan nama, menjelaskan Sparta pernah mengoyak tubuh anaknya hingga kritis dan harus menjalani operasi.
Meski selamat setelah menjalani tiga operasi, anaknya masih trauma.
"Kejadiannya setahun yang lalu anak saya digigit anjing sampai kritis," ungkap warga tersebut.
"Biaya operasi ditanggung pemilik. Memang sudah banyak korbannya, sudah 10," ia menambahkan.
Lurah Cilangkap Nasir Sugiar membenarkan Sparta sudah menggigit 10 orang yang beberapa di antaranya hingga kritis.
Sayang belum ketika dikonfirmasi siapa saja yang jadi korban, warga RT 04 urung buka mulut secara rinci.
"Selalu dikatakan hal itu sudah selesai. Dalam arti bertanggung jawab. Itu menurut keterangan," kata Nasir.
Kesaksian Suami Korban
Enjang menyesalkan majikannya, TD, memerintahkan Yayan membuka kandang Sparta.
Padahal, Sparta baru dimasukkan ke kandang.
Menurut cerita Enjang, istrinya saat itu diminta membuka kandang dan memberi makan Sparta.
"Bukan karena kelaparan, habis makan kok anjingnya," ungkap Enjang saat mengambil jenazah istrinya di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (2/9/2019).
Saat istrinya diterkam Sparta, Enjang sedang bertugas membersihkan rumah majikannya.
"Kondisinya saya lagi di atas. Majikan saya pulang, dibukain pintu sama istri saya. Terus dia (TD) bilang, 'Yan itu tolong bukain kandangnya (Sparta), kasihan sudah lama (dikandangin). Begitu," ujar Enjang menirukan ucapan TD.
Menurut Enjang, Sparta biasanya memang dilepas main di halaman, dari siang sampai sore.
"Pas Magrib dimasukin lagi ke kandang. Enggak tahu kenapa minta dikeluarin, padahal baru saja dikandangin," sesal Enjang.
Dia menduga Yayan diterkam karena belum dikenal betul Sparta.
Dia membenarkan warga sekitar yang mendengar jeritan Yayan saat diterkam berupaya menolong, namun tak bisa berbuat karena pagar terkunci.
"Karena itu gelap kandangnya, jadi mungkin disangkanya orang lain. Ya saya agak ngeri juga, warga lain juga sama pada takut. Habis terlepas langsung dibawa ke rumah sakit," lanjut Enjang.
Enjang sudah melaporkan majikannya ke polisi dan dibenarkan Kapolsek Cipayung Kompol Abdul Rasyid.
"Sudah dilaporkan melalui Kanit Serse, suaminya yang melaporkan. Mereka suami istri kerja di situ," kata Abdul.
Enjang melaporkan TD karena tak terima sang istri tewas mengenaskan.
Menurut Abdul, anggota keluarga lainnya tak menutup kemungkinan jadi tersangka bila ikut lalai memelihara Sparta.
Sementara ini TD belum berstatus tersangka, namun polisi berdasar hasil penyelidikan awal mendapati ada dugaan kelalaian yang menyebabkan Yayan tewas.
"Ada enggak izin-izinnya? Walaupun belum tersangka ada kemungkinan tersangkanya bertambah," sambung Abdul.
Malinois Belgia Tipe Anjing Pemburu
Kepala Seksi Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Jakarta Timur, Irma Budiyani, mengatakan anjing yang menggigit Yayan adalah ras Malinois Belgia, tipe pemburu.
"Jenisnya Malinois Belgia. Pokoknya, kalau dia belum mengoyak sampai dapat darah keluar tetap dikoyak," ungkap Irma.
Malinois Belgia dikenal sebagai anjing yang bengis dan hanya mematuhi perintah majikan yang biasa melatihnya.
"Kalau korbannya belum kelenger dia belum berhenti. Dia sekali menggigit cenderung ingin gigit terus. Dia cuman jinak ke satu majikan," terang Irma.
Lantaran kerap digunakan dalam olahraga berburu, Irma menyebut pemilik sepatutnya rutin membawa Sparta ke dokter hewan.
"Anjing ini memang anjing terawat. Punya dokter hewan sendiri khusus, jadi saya yakin dia sudah divaksin rabies," dia menambahkan.
Masih menurut Irma, pihaknya sempat diminta pemiliknya mengobservasi Sparta agar benar-benar terhindar rabies setahun lalu, sebelum menerkam Yayan.
Pemilik yang mengajukan observasi itu atas nama Bima Aryo, presenter program petualangan di salah satu televisi swasta nasional.
"Waktu itu yang minta atas nama Bima Aryo, kami diminta untuk observasi anjingnya," beber Irma.
Permintaan observasi datang setelah Sparta menyerang kuli bangunan yang sedang bekerja di kediaman TD.
"Itu kejadiannya sekitar 1 tahun yang lalu. Waktu itu Sparta menyerang kuli bangunan yang mengalami luka di kaki," ujarnya.
Setahu Irma, Sparta sudah menggigit tiga orang, termasuk Yayan.
Ia memastikan hasil pemeriksaan petugas Sudin KPKP Jakarta Timur tahun lalu, Sparta negatif rabies.
"Anjing ini memang anjing terawat. Punya dokter hewan sendiri khusus, jadi saya yakin dia sudah divaksin rabies. Ada kemungkinan rabies kecil tapi, di bawah 50," tuturnya.
Terancam 5 Tahun Penjara
TD sebagai majikan terancam pidana 5 tahun penjara karena menyuruh Yayan membuka kandang Sparta yang langsung menerkamnya hingga tewas.
"Ibunya yang menyuruh itu, yang menyuruh buka kandang bisa kena pidana. Pasal 359 KUHP tentang kealpaan yang menyebabkan matinya seseorang," beber Abdul.
Penyidik Unit Reskrim Polsek Cipayung sudah memeriksa keluarga pemilik Sparta dan suami Yayan yang juga bekerja sebagai ART di kediaman TD.
Bila terbukti lalai sehingga jadi pemicu tewasnya Yayan, TD bakal ditetapkan sebagai tersangka dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.
"Dari pihak pemilik anjing sudah diperiksa mulai dari bapak dan anaknya, kemudian keluarga korban dalam hal ini suaminya beserta keluarga lain dari Cianjur," tuturnya. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Klarifikasi Presenter Bima Aryo Soal Sparta Terkam Pembantu Yayan Hingga Tewas Kehabisan Darah