Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Palang Merah Indonesia Provinsi DKI Jakarta berupaya menarik minat warga ibu kota mendonorkan darah.
Hal ini, karena kebutuhan darah di DKI Jakarta mencapai 800-1000 kantong darah per hari.
Untuk memenuhi kebutuhan darah di DKI Jakarta, Unit Transfusi Darah PMI Provinsi DKI Jakarta melakukan usaha dari berbagai aspek, baik dari segi pelayanan dan kualitas maupun kuantitas darah.
"PMI Provinsi DKI Jakarta akan berusaha secara maksimal mengadakan rekruitmen donor, yang pada 2019 ini menargetkan perolehan 350.000 kantong donor," kata Pengurus Provinsi PMI DKI Jakarta, Irwan D. Makdoerah di gedung Lemhanas, Jakarta Pusat, Sabtu (14/9/2019).
Salah satu upaya meningkatkan minat melakukan donor darah dengan cara memberikan penghargaan. Pemberian penghargaan kepada para Pendonor Darah Sukarela yang telah mendonorkan darah sebanyak 50 kali atau lebih.
Pada tahun ini, PMI Provinsi DKI Jakarta memberikan penghargaan kepada 400 pendonor darah sukarela, terdiri dari pendonor pria sebanyak 379 orang dan pendonor wanita sebanyak 21 orang. Dengan data usia tertua berumur 68 tahun, yaitu Paul Gunawan, golongan darah O. Dan yang termuda berusia 28 tahun, yaitu M. Yusuf, golongan darah O.
"Untuk mencapai angka 50 kali merupakan proses panjang yang memerlukan niat dan disiplin yang kuat untuk membantu sesama," kata dia.
Sementara itu, Kepala Unit Transfusi Darah PMI Provinsi DKI Jakarta, Salimar Salim, mengatakan bahwa keberhasilan PMI Provinsi DKI Jakarta, salah satunya karena tersedianya darah yang disumbangkan para pendonor.
"Kami akan mempertahankan mutu darah. Sehingga dalam mengolah dan memproses darah dari para pendonor, terus dilakukan upaya peningkatan kualitas," kata Salimar.
Hal tersebut, lanjutnya, agar para pendonor sumbangkan benar-benar berkualitas dan aman. Untuk digunakan bagi pasien yang membutuhkan.
Dalam kegiatan tersebut, penghargaan diberikan kepada 400 pendonor darah. Tak hanya itu, juga ada testimoni dari pasien pemakai darah yang menderita kanker.