Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Orangtua para pelajar silih berganti memasuki Polda Metro Jaya demi menjemput anaknya yang terlibat bentrok dengan aparat.
Pantauan Wartawan TribunJakarta.com, Rabu (25/9/2019) pukul 19.30 WIB, para orangtua atau wali memadati halaman Polda.
Kakak dari salah satu siswa SMA yang ditangkap, Evander Lintang, mengatakan adiknya dibekuk oleh pihak aparat usai turut serta dalam rombongan para pelajar yang mengarah ke DPR.
Ia ditangkap saat makan nasi kotak bersama teman-temannya di sekitar area DPR.
"Adik saya kena, emang katanya dia mau ke sana. Pihak sekolah enggak tahu, dia ketangkep saat makan nasi kotak," terangnya kepada TribunJakarta.com pada Rabu (25/9/2019) di Polda Metro Jaya.
Adiknya yang bersekolah di bilangan Karet Tengsin itu, lanjut Evan, ditangkap bersama tiga temannya.
Kini, Adiknya telah diperbolehkan pulang oleh pihak Polda Metro Jaya usai Evan mengisi surat tertulis.
"Ibunya marah sekali sama adik saya karena mendadak ke sana," terangnya.
Bukan saja adik Evan yang ikut serta dalam bentrokan di gedung DPR.
Pelajar dari salah satu SMK jurusan Perkantoran di bilangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan NF (14) juga ikut serta.
NF bersama belasan teman-temannya diajak rombongan anak-anak STM yang sedang mengarah ke gedung DPR selepas pulang sekolah.
NF yang sebelumnya telah mengetahui kabar unjuk rasa mahasiswa sejak kemarin, juga berniat untuk ikut.
Baca: Belum Dapat Jawaban yang Jelas, Najwa Shihab: Langsung Dijawab Bang Fahri, Soalnya Muter-muter
Baca: Usai Membunuh Ibunya Karena Meraa tak Disayang, Slamet Sempat Tersenyum Saat Ditangkap
Baca: ZODIAK HARI INI Ramalan Bintang Kamis 26 September 2019: Scorpio Kreatif, Sagitarius Jangan Boros
"Ketika pulang, ada rombongan anak STM ngajak ke DPR, ada kali ratusan orang, saya sama temen-temen lain jadi ingin ikut," tambahnya.
Namun ketika NF dan rombongan lainnya melintas di Jalan Gatot Subroto arah Polda.
Mereka bentrok dengan aparat di dekat Polda Metro Jaya.
Akhirnya, NF dan sebagian pelajar lainnya dibekuk oleh polisi sebelum sampai di gedung DPR.
NF pun dibebaskan lantaran ibunya kenal dengan salah satu anggota kepolisian dan meminta tolong untuk dilepaskan.
"Ini saya mau jelaskan semua ke ibu saya," terangnya.
Dua Anak SMP Tertangkap
Pelajar yang ikut serta ke gedung DPR tak hanya dari kalangan pelajar setingkat SMA, SMK dan STM saja, melainkan tingkat SMP.
MA (14) dan MI (14) nekat ke daerah Palmerah saat bentrok antara para pelajar dari kalangan STM terlibat pertikaian dengan aparat.
"Kalau untuk tergerak ada yang manasin juga, saya enggak tahu anak saya dipanggil polisi. Begitu ditelepon polisi saya langsung ke Polda," ujar Rusdi, ayah dari MA.
Berdasarkan penuturan MA, dirinya hanya sedang mengarah pulang.
Namun, saat melintas di dekat Stasiun Palmerah, ia diciduk oleh petugas polisi.
Sementara itu, Aris, pengemudi ojek online, geram tatkala harus menjemput anak keduanya yang duduk di bangku SMK, turut terlibat bentrok.
"Aduh, ini aja saya baru tahu. Ngerepotin orangtua aja begini. Saya harusnya nge-grab," ujarnya kesal.
Kak Seto Tanya Tiga Pelajar di Atas JPO
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi, atau akrab disapa Kak Seto sempat menemui tiga pelajar yang sedang duduk di tangga JPO dekat Polda Metro Jaya.
Ia menanyakan kepada tiga anak tersebut terkait motivasi melakukan aksi ke DPR.
Kak Seto mengatakan anak-anak itu hanya sekadar ikut-ikutan.
"Karena semua teman-temannya ikut ke sana jadi dia bilang enggak enak" terangnya.
Tapi, pelajar yang lain mengatakan ada hal lain yang merugikan dari keputusan DPR itu.
"Dia bilang katanya suami istri kok enggak boleh berhubungan. Gimana dong caranya punya anak?" ujar kak Seto menirukan pertanyaan pelajar itu.
Kak Seto pun akan turut mengawasi dan mengamati para pelajar yang ditahan di Polda Metro Jaya.
Ia berharap jangan sampai ada pelanggaran hak anak dalam upaya menertibkan para pelajar ini usai bentrok dengan aparat.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ragam Reaksi Orangtua Pelajar yang Menjemput Anaknya di Polda Metro: Marah Hingga Merasa Direpotkan,