Mereka yang diamankan polisi diduga sebagai provikator kericuhan.
Kerusuhan tersebut dipicu sejumlah mahasiswa melakukan pembakaran kursi plastik yang disedikan untuk tamu pelantikan Anggota DPRD di lapangan depan gedung DPRD Sulbar.
Kapolresta Mamuju AKBP Mohammad Rivai Arvan saa dikonfirmasi mengatakan, mahasiswa yang diamankan sebanyak tiga orang, dan beberapa dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Mamuju karena mengalami cedera.
Di Depan Hamzah, Ketua Tim Penjaringan DPD II Golkar Bulukumba: Ingin Jamal Jadi Pemimpin Bulukumba
Ini 7 Tempat Wisata dengan Kisah Mistis di Surabaya, Angker! Berani ke Sana?
Terciduk Suami Sah, Sang Istri Histeris Panggil Nama Selingkuhan Mas Suhar, Cek Video!
"Yang jelas anggota saya juga ada satu yang cedera. Yah itu tak masalah karena itulah dinamikan dan resiko pengamanan,"katanya.
Sebelumnya, kata Arvan, menegaskan kepada mahasiswa jika melakukan anarkis akan ditangkap dan ditindak, karena sudah melakukan pelanggaran hukum.
"Kita akan selesaikan dengan kekeluargaan, saya tahu juga adek-adek mahasiswa dalam keadaaan emosi terbakar, tapi ingat ini melanggar hukum, jadi saya minta mereka berhenti,"ujarnya.
Arvan juga menegaskan, jika ditemukan anggotanya salah akan ditindak, namun jika benar karena melakukan penangkapan akan ia belah.
"Terima kasih yang tidak melakukan anarkis, yang anarkis tolong pikir-pikir lagi lah, karena negaea ini punya kita sendiri,"katanya.
Arvan menuturkan, pihaknya sudah membangun komitmen dengan mahasiswa sebelum turun di jalan untuk tidak melakukan anarkis dengan syarat keinginan mereka untuk menemui pimpinan DPRD Sulbar setelah pelantikan.
"Saya juga berjanji , akan buat nyaman mereka dalam menyampaikan orasi. Polisi bahkan saya suruh mundur di pintu masuk," katan6ya.
"Itu untuk memenuhi keinginan mereka masuk di halaman gedung DPRD. Untuk menemui tujuanny. Bahkan ada pak Kapolda dan Danrem ikut temui mereka,"ucap Arvan.
Arva mengarakan anarkis disebabkab, mahasiswa tidak sabaran. Sebab surat yang mereka minta sudah dibuat namun belum ditanda tangani oleh pimpinan DPRD, karena keburu pulang.
"Sebenarnya tidak susah, tinggal diantara lagi, karena tidak sabar sambil menunggu, ada yang bakar kursinya tamu yang disewa oleh DPRD, orang yang punya kursi itu ada disitu," katanya.
"Sehingga melawan, akibatnya ribut, datang polisi melarai. Nah yang melakukan pembakaran ditangka polisi, kalau melawan yang dilumpuhkan,"tuturnya.
Di Depan Hamzah, Ketua Tim Penjaringan DPD II Golkar Bulukumba: Ingin Jamal Jadi Pemimpin Bulukumba
Ini 7 Tempat Wisata dengan Kisah Mistis di Surabaya, Angker! Berani ke Sana?
Terciduk Suami Sah, Sang Istri Histeris Panggil Nama Selingkuhan Mas Suhar, Cek Video!