TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menara Saidah kini sedang menjadi perbincangan di media sosial twitter, beberapa hari ini.
Saat TribunJakarta.com berada di sekitar Menara Saidah, gedung tinggi yang berlokasi di bilangan Jalan Gatot Subroto, Pancoran Jakarta Selatan, semakin terlihat tua.
Sudah satu dekade gedung tinggi 28 lantai itu kosong tak berpenghuni dan tidak terawat.
Gedung ini mulai dibangun pada tahun 1995 dan selesai 1998 dengan nama Gedung Grancindo.
Baca: Trending Topic di Twitter, Menara Saidah Milik Suami Inneke Koesherawati, Mirip Hotel Del Luna
Sayangnya, sejak 2009 silam Menara Saidah ini sudah dikosongkan karena pondasi gedung sudah tidak tegak dan miring.
Mulai tahun 2012, gedung tinggi tersebut sudah mulai tidak terawat karena akses masuk dan keluarnya yang rusak dan kondisi dalam gedung gelap.
Terlalu lama kosong, kondisi Menara Saidah pun membuat masyarakat sekitarnya khawatir jika terjadi sesuatu.
Kekosongan gedung ini juga sempat menjadi perdebatan karena diduga ada kegagalan bangunan hingga membuat gedung itu miring.
Berikut sejumlah fakta tentang Menara Saidah yang dirangkum TribunJakarta.com
Milik Suami Inneke Koesherawati
Bangunan yang dulunya bernama Gedung Gracindo ini pernah direnovasi besar-besaran dan berganti nama menjadi Menara Saidah.
Nama Menara Saidah diambil dari nama pemiliknya Saidah Abu Bakar Ibrahim.
Saidah Abu Bakar Ibrahim merupakan ayah dari Fahmi Darmawansyah yang merupakan suami dari Inneke Koesherawati.
Bangunan Bergaya Romawi
Dibalik tampilan usang dan tak terawat, gedung ini memiliki desain bangunan berkonsep romawi yang jarang dimiliki gedung perkantoran pada umumnya.
Pilar-pilar kokoh berwarna hijau serta atap lobi gedung ini tampil kontras dengan bangunan di sekitarnya.
Dua buah patung singa putih seolah menyambut kedatangan orang-orang yang mengunjunginya.
Masih Ada Penjaga
Lama kosong dan tak ada kegiatan perkantoran, Menara Saidah masih dijaga oleh security atau satpam.
Menara Saidah adalah nama gedung yang dulunya merupakan pusat perkantoran di Jalan Gatot Subroto Pancoran, Jakarta Selatan.
Ketika malam satu lampu juga nampak menyala di bagian depan Menara Saidah.
Di sisi kiri bangunan juga masih nampak reklame yang bertuliskan 'Menara Saidah Disewakan dalam Rupiah'.
"Ada terus (yang jaga), enggak pernah sepi," kata salah satu penjaga gedung, Surahman seperti dilansir dari Kompas.com.
Driver Ojol Diorder ke Menara Saidah
Bambang, warga RT 3/1 Kelurahan Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan mengatakan kerap suruh driver ojek online (ojol) pulang akibat dapat orderan fiktif di Menara Saidah.
Pria yang tinggal di belakang Menara Saidah menuturkan kerap bertemu dengan pengemudi ojek online, baik roda dua maupun roda empat.
Saat ditemui, ia menceritakan sejumlah pengemudi ojol mendapatkan pesanan penumpang hingga paket yang ditujukan ke Menara Saidah.
"Kalau yang saya alami langsung yang ojol itu. Sekira pukul 23.00 WIB, dia dapat order di lobby Menara Saidah," jelasnya di Pancoran, Senin (30/9/2019).
"Katanya sudah telepon lama tapi enggak diangkat. Kebetulan ketemu saya, ya saya suruh pulang," sambungnya.
Ceritanya tak berhenti sampai di situ.
Beberapa waktu lalu, ia juga dihampiri seorang pengemudi ojek online lainnya.
Sambil membawa paket, pengemudi tersebut menunjukan alamat dan lantai yang ditujukan kepada dirinya.
"Yang paket itu juga ada. Ditujukan untuk lantai 16. Saya suruh pulang lagi," jelasnya.
• Polisi Pukul Mundur Massa ke Arah Pasar Palmerah
"Cuma saya bilang balikin aja barangnya ke center pengambilan langsung," sambungnya.
Bambang mengatakan, pengemudi ojol yang menerima orderan di Menara Saidah merupakan orang yang tak mengetahui bahwa bangunan tersebut sudah lama kosong.
Tak hanya kosong, pengemudi ojol tersebut juga tak mengetahui jika kegiatan perkantoran sudah tak lagi ada di lokasi dan hanya menyisakan segelintir kisah mistis.
Sehingga, pengemudi ojol yang datang selalu menuruti arahanya untuk pulang tanpa banyak bertanya.
Warga Tak Terganggu
Warga lainnya yang tinggal di belakang Menara Saidah, Rosyati (65) mengatakan sejarah dibangunnya Menara Saidah.
"Dulunya ini kan rumah warga biasa kemudian ada kuburannya juga," jelasnya di Pancoran, Senin (30/9/2019).
"Sempat jadi dipindahkan baru dibangun Gedung Gracindo baru jadi Menara Saidah. Pas masih ada perkantoran ya biasa aja," sambungnya.
• Cerita Mistis Menara Saidah Jakarta, Driver Ojol Dapat Order Fiktif dari Menara Tak Berpenghuni
Dijelaskannya, saat pertama pengosongan, Menara Saidah masih digunakan untuk kegiatan salat Idul Fitri dan salat Jumat.
Namun berselang lama, banyak cerita mistis yang bermunculan mulai dari pekerja yang diganggu makhluk halus berwujud wanita.
"Dulu memang pas pembangunannya ada yang meninggal juga. Kemudian pas kosong jadi banyak. Bilang digodain dan diperlihatkan sosok makhluk halus," ujar Rosyati.
"Tapi kan cuma cerita aja. Sampai saat ini juga kalau Idul Adha masih digunakan untuk pemotongan hewan di area belakang Menara Saidah sama orang yang punya," sambungnya.