"Sebenarnya anak saya dan yang lainnya ingin keluar. Mereka enggak nongkrong lagi. Eh taunya malah dijemput dan dikumpulin sampai dipukulin gitu," ujar Iqbal di Ciputat.
Iqbal menjelaskan, kejadian di rumah salah satu pelaku alias senior itu dan di kantin sekolah.
"Ada dua tempatnya, pertama anak saya dan yang lain dijemput ke rumah seniornya itu, dipukulin kan di situ. Ada juga yang besoknya di kantin sekolah," ujarnya.
Iqbal menyebutkannoenganiayaan kepada para korban, "Dipukulin, disuruh push up, dicekokin rokok, miras oplosan, anaknya sendiri yang bilang itu oplosan. Malaj ada yang disuruh matiin rokok pakai lidah."
Penganiayaan itu sampai membuat trauma di diri para korban, bahkan sampai ada yang dipindahkan dari sekolah.
Iqbal mengatakan, para orang tua korban memahami bahwa pelaku juga masih di bawah umur, namun ia berharap jalur hukum bisa memutus tradisi kekerasa di dunia pendidikan itu.
Laporan pun diterima Polsek Ciputat dengan nomor: LP/1124/K/XI/2019/Sek Cip/Res Tangsel.
"Kita ingin tradisi penataran senioritas itu enggak ada lagi. Pelaporan ini juga sudah kita bicarakan matang-matang. Semoga pelaku bisa mendapat ganjaran sepantasnya," ujarnya.
Semantara, Kepala Sekolah MTS Madrasah Pembangunan, Mompn Mujiburahman, menyayangkan hal itu.
Pihaknya sudah mengetahui kejadian itu atas laporan para orang tua murid korban.
Momon juga mengatakan, sudah memediasi antara orang tua korban dengan para pelaku dan orang tuanya.
"Kami sangat menyayangkan kejadian itu. Pada dasarnya sudah di tingkat kami. Sudah kami laukan pertemuan kedua belah pihak. Orang tua korban, orang tua pelaku dan pelaku sudah tanda tangan di atas materai. Kami juga sudah datang ke rumah para orang tua korban," ujar Momon melalui sambungan telepon, Senin (4/11/2019).
Momon juga menambahkan, pihaknya sebagai korban, mengambil banyak pelajaran dari kejadian itu dan sudah menyiapkan sejumlah kegiatan preventif agar tidak terjadi peristiwa serupa.
• Ada Pemeliharaan Gardu, Sejumlah Wilayah di Bekasi Akan Padam Listrik
• Sidang Gugatan Orangtua Murid SMA Gonzaga yang Anaknya Taak Naik Kelas Digelar Hari Ini
• Ade Armando Pajang Meme Joker Anies, Ahli Hukum Bandingkan dengan Kasus Buni Yani & Ungkap Bedanya
"Ke dua kami sudah melakukan kegiatan preventif agar hal serupa tidak terjadi lagi. InsyaAllah sih tidak. Dan ini menjadi pelajaran bagi kami," jelasnya.