TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Indonesia Lawyers Club (ILC) Karni Ilyas diminta penggemarnya untuk mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Matan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Keduanya diminta diundang untuk membahas sistem E Budgeting yang sedang ramai dibicarakan saat ini.
Penggemar ILC itu meminta keduanya dipertemukan dalam satu meja untuk membahasnya di depan publik.
Hal itu pun kemudian langsung direspon oleh Karni Ilyas.
Seperti yang diketahui, anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta belakangan ini disorot karena ada beberapa yang dinilai aneh atau tak wajar.
• Pengakuan Ibu yang Masukan Bayinya ke Mesin Cuci di Rumah Majikannya, Sosok Ayah Korban Terungkap
Di antaranya anggaran untuk lem aibon dan bolpoin dengan jumlah yang fantastis.
Anies Baswedan pun menjelaskan kalau anggaran itu belum selesai dan masih akan ada perubahan.
Ia juga mengatakan kalau kesalahan anggaran tersebut dikarenakan sistem e-budgeting yang kurang pas.
Sehingga, Anies Baswedan pun akan mengubah sistem tersebut agar lebih baik lagi.
Sementara itu, Ahok juga menanggapi kalau sistem e-budgeting yang dibuat pada era Jokowi-Ahok itu digunakan untuk meminimalisir kecurangan.