News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PSI Tuding Anggaran Rehab Sekolah Dikurangi Rp 455 M, Dinas Pendidikan DKI Jelaskan Kronologinya

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat Saat Menjelaskan Mengenai Anggaran Lem Aibon, Rabu (30/10/2019)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Pendidikan DKI Jakarta sama sekali tidak memangkas anggaran rehabilitasi gedung sekolah dalam rancangan KUA-PPAS 2020.

Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat.

"Rehabilitasi gedung sekolah adalah hak warga yang akan selalu dijaga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," kata Syaefuloh, saat dikonfirmasi, Rabu (13/11/2019).

Ia pun menjelaskan kronologinya.

Anggaran rehabilitasi total gedung sekolah disampaikan secara resmi pada bulan Juni 2019 ke DPRD Provinsi DKI Jakarta.

Baca: Salah Membandingkan Sistem Anggaran DKI Ahok & Anies Baswedan, M Qodari Disemprot Karni Ilyas!

Ada 105 lokasi dengan usulan anggaran sebesar Rp 2,5 triliun.

Berangkat dari usulan tersebut, kemudian dilakukan penelitian kembali dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta.

Hasilnya, sebanyak 86 lokasi direkomendasikan untuk perbaikan.

Lalu dari rekomendasi ini, dilakukan penyesuaian jumlah anggaran rehabilitasi gedung sekolah.

Didapatkan angka Rp 2,1 triliun alias terkoreksi Rp 455 miliar dari usulan awal.

Selanjutnya anggaran ini diusulkan dipakai untuk penyesuaian anggaran pembangunan unit SMK baru Rp 163,3 miliar dan pembangunan ruang kelas SMK baru Rp 113,3 miliar.

Baca: Dinilai Lebih Pentingkan Trotoar Ketimbang Banjir, Anies: Tak Semua yang Kita Kerjakan Terberitakan

Keseluruhan, Dinas Pendidikan mengusulkan anggaran rehabilitasi sekolah sebesar Rp 3,69 triliun yang kemudian disesuaikan menjadi Rp 3,48 triliun dalam rapat komisi.

"Seluruh usulan penyesuaian anggaran, baik penebalan maupun pengurangan tersebut telah disampaikan dan dibahas bersama dengan legislatif pada saat pembahasan di forum Komisi," ujar dia.

Syaefuloh menyebut ada peningkatan signifikan anggaran rehabilitasi gedung sekolah, terutama pada rentang tahun 2017 hingga 2020.

Begitu pun bila ditengok dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Gubernur Anies Baswedan.

Di dalamnya tertuang target 532 sekolah untuk direhab.

Hingga tahun 2019, tercatat sudah ada 346 dari 532 sekolah dilakukan rehabilitasi.

Sedangkan 86 sekolah diusulkan direhabilitasi pada tahun 2020.

Sisanya, 100 sekolah ditargetkan selesai hingga 2022.

"Bapak Gubernur selalu berpesan kepada ASN untuk memberikan perhatian lebih untuk pendidikan dan keadilan sosial," ujar dia.

Baca: Wakil Ketua DPRD DKI Sebut Temuan PDIP dan PSI Hal Biasa: Dulu Saya Temuin Rp 1,2 Triliun

Sebelumnya, Fraksi PSI di DPRD DKI menyoroti penambahan anggaran cukup signifikan terhadap kegiatan pembayaran Commitment Fee untuk Formula E sebesar Rp 396 miliar di Dinas Olahraga dan Pemuda, Pre-event Formula E sebesar Rp 15 miliar di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dan penyertaan modal ke PT Jakpro melonjak Rp 2,2 triliun.

Tapi, anggota DPRD DKI F-PSI Idris Ahmad menyebut naiknya anggaran pada sektor kegiatan Formula E mengorbankan biaya rehabilitasi gedung sekolah.

Katanya, rehabilitasi gedung sekolah berkurang Rp455 miliar.

Pembangunan gelanggang remaja, lapangan sepak bola, dan sarana atletik juga mengalami pengurangan Rp320 miliar.

"Ironisnya, penambahan anggaran tersebut justru mengorbankan kegiatan-kegiatan yang sangat dibutuhkan rakyat," ungkap Idris.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini