TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara mobil dan skuter listrik mendapat perhatian khusus.
Peristiwa itu menyebabkan dua pengendara skuter yakni Wisnu (18) dan Ammar (18) meninggal dunia.
Sementara empat pengendara lainnya mengalami luka-luka. Bahkan, adanya kejadian ini membuat Polda Metro Jaya akhirnya mengimbau agar para pengendara tidak menggunakan skuter listrik di jalan raya.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Fahri Siregar menekankan agar pengguna juga dilengkapi alat keselamatan seperti helm.
Imbauan juga diberikan kepada pengelola alat transportasi ini agar tidak menyewakan kendaraan tersebut di kawasan yang dekat dengan jalan raya.
Kasus tersebut kemudian membuahkan pertanyaan, apakah moda transportasi mikro seperti skuter listrik merupakan jawaban permasalahan transportasi perkotaan atau justru menjadi beban?
Selama ribuan tahun, jalan-jalan dibangun untuk pejalan kaki, pedagang kaki lima, dan kuda, dan akhirnya untuk kereta, mobil kabel, dan sepeda.
Tetapi mulai abad ke-20, jalanan dibangun bagi para pengendara mobil pribadi dan transportasi umum. Skuter listrik diklaim ramah lingkungan
Ditambah, populasi urban yang terus meningkat membuat masyarakat mencari alternatif khususnya di bidang transportasi. Kota-kota besar dunia juga mengalami permasalahan serupa.
Masifnya urbanisasi menyebabkan polusi dan kemacetan. Kondisi tersebut diperparah dengan buruknya transportasi publik yang disediakan.
Oleh karenanya, perusahaan dan masyarakat mulai beralih ke moda transportasi alternatif untuk memudahkan mereka dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Baca: Kesaksian Teman Pengguna Grabwheels Ditabrak: 2 Korban Sampai Terbentur Pagar dan Pohon
Salah satu moda tersebut adalah skuter listrik. Di kota-kota besar, di mana moda transportasi terpadu dibutuhkan, skuter listrik dianggap sebagai salah satu jawaban untuk permasalahan tersebut.
Skuter listrik menawarkan cara yang terjangkau dan cepat untuk melakukan perjalanan singkat di kota-kota yang padat, tanpa harus berkeringat.
Melansir laman Wired, alat ini juga dapat memperluas akses ke transportasi umum, mengurangi jejak lingkungan kita, dan menghemat uang.