News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat Transportasi Harap Tarif Rencana Jalan Berbayar Disesuaikan Tinggi Rendahnya Kepadatan

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Simpang Ramanda, Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Minggu (1/9/2019)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memastikan electronic road pricing (ERP) atau jalan berbayar menuju Jakarta akan dioperasikan di daerah perbatasan kawasan Jabodetabek pada 2020.

Terkait hal itu, pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan berharap tarif jalan berbayar tersebut akan disesuaikan dengan tinggi rendahnya kepadatan di ruas jalan itu.

"Saya mengusulkan agar tarif jalan berbayar ini jangan fix rate atau tetap. Artinya jangan seperti tol, dimana semua dikenakan tarif serupa," ujar Tigor, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (16/11/2019).

Baca: Pengamat Sebut Rencana Jalan Berbayar Strategi Bagus Kurangi Kepadatan di Jakarta

Tigor mencontohkan kawasan Margonda-Kalimalang, salah satu jalan yang akan diberlakukan rencana jalan berbayar tersebut.

Ia menyebut tarif di jalan tersebut seharusnya mahal bila kepadatannya sedang tinggi seperti saat pagi hari. Di sisi lain, ketika tak terlalu padat maka tarif harus juga diturunkan.

Baca: Pengamat Transportasi: Rencana Jalan Berbayar Akan Lebih Mudah Diterima Masyarakat

"Misalnya kalau demandnya lagi tinggi di jalan tersebut, misal di Margonda pagi-pagi padat tuh, ya tarifnya mahal. Ketika kurang padat atau demandnya rendah, tarifnya turunin. Sementara waktu tengah malam kan nggak ada orang pakai tuh jalan, ya tarifnya nol saja," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini