TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Metro Jaya hari ini, Rabu (20/11/2019) memeriksa dosen Universitas Indonesia Ade Armando.
Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas, Ade Armando mengaku dicecar 16 pertanyaan terkait unggahan meme Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyerupai Joker.
"Kalau total sekitar ada 16 pertanyaan. Tapi yang menyangkut secara spesifik tentang tuduhannya Bu Fahira itu, sekitar enam atau tujuh pertanyaan," kata Ade Armando.
TONTON JUGA
Menurut Ade Armando, dalam pemeriksaan yang berlangsung sekitar 3 jam tersebut penyidik memintanya menjelaskan meme Anies Baswedan tersebut.
Bukan saja soal bagaimana mendapatkan foto, melainkan juga siapa yang mengubahnya.
"Intinya adalah saya dituduh dengan sengaja mengubah, merusak, menambahkan, mengurangi sebuah foto resmi dari Pak Anies Baswedan sehingga dia menyerupai tokoh joker. Itu pasal yang dituduhkan. Saya ingin menjelaskan yang melakukan bukan saya. Saya ambil dari sebuah gambar di galeri kamera saya bahkan sudah saya hapus," katanya.
Ade Armando mengaku tak ingin mediasi dengan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris yang melaporkannya.
• Bertemu di Acara TV, Nikita Mirzani & Billy Syahputra Saling Hardik: Artis Bisanya Ngedompleng Gua!
TONTON JUGA
"Saya sendiri sudah sampaikan berulang kali Bu Fahira sebagai anggota DPD mengapa mengurus urusan meme ini," kata Ade Armando.
Ade Armando menilai, Fahira Idris lebih baik mengurusi kepentingan rakyat.
Salah satunya dalam penggunakan uang anggaran yang didapat oleh rakyat.
"Sementara ada sesuatu jauh lebih penting untuk masyarakat yaitu terkait dengan penggunaan uang rakyat di anggaran belanja pemerintah daerah," tuturnya.
• Terungkap Pelaku Santet Barbie Kumalasari, Mbah Mijan :Punggungnya Dipenuhi Bentol Sebesar Kacang
Walau begitu Ade Armando menyerahkan kepada Fahira terkait kasus yang dialaminya saat ini.
Bahkan dia mengaku menyambut baik jika ada rencana cabut laporan.
Namun apabila syarat dari pencabutan laporan itu adalah dirinya harus berhenti mengkritik Anies Baswedan, Ade Armando mengaku tak mau.
Ade Armando menilai mengkritik Anies Baswedan adalah kewajiban masyrakat.
"Jadi ya terserah kalau Bu Fahira menarik laporannya tentu saja kami dengan senang hati menerimanya. Tapi kalau misalnya untuk itu saya harus berhenti mengkritik Pak Anies itu tidak akan saya lakukan. Karena mengkritik Pak Anies itu kewajiban kita semua," ucapnya. (Kompas.com)
• 4 Hari Sebelum Wafat, Cecep Reza Pajang Foto Istri Sambil Curhat: Ingin Jadi Manusia Lebih Baik
Debat dengan Fahira Idris, Ade Armando Ungkit Ini
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris melaporkan dosen Universitas Indonesia Ade Armando ke kepolisian.
Ade Armando dilaporkan terkait unggahan meme wajah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diubah mirip Joker di Facebooknya.
Tak cuma itu, meme Anies Baswedan tersebut juga disertai dengan narasi "Gubernur Jahat Berawal dari Menteri yang Dipecat,".
TONTON JUGA
Bertemu di acara Sapa Indonesia Malam pada Minggu (3/11/2019), Fahira Idris mengaku sangat syok saat melihat unggahan Ade Armando tersebut.
Ade Armando kemudian mengukit perkataan Fahira Idris di masa lalu.
Mulanya Fahira Idris menilai apa yang dilakukan Ade Armando bukanlah sebuah kritik terhadap Anies Baswedan.
"Beda ya kritik dengan mengubah wajah seorang gubernur jadi Joker, itu sangat beda," kata Fahira Idris dikutip TribunJakarta.com dari Kompas TV, pada Senin (4/11/2019).
"Dan dia dosen orang yang terpelajar, tahu dong cara mengkritik seperti apa," tambahnya.
Fahira Idris menjelaskan ia khawatir apabila tindakan Ade Armando dianggap sebagai kritik, maka akan ditiru oleh banyak orang.
• Aurel Hermansyah Ditantang Raffi Ahmad Kupas Salak, Ashanty Keheranan: Apa Sih Maksudnya?
TONTON JUGA
"Jangan sampai nantinya itu menjadi pembenaran cara mengkritik dan akhirnya semua murid-muridnya fine-fine aja," kata Fahira Idris.
Fahira Idris menjelaskan ia melaporkan Ade Armando lantaran, banyak pihak yang mendesaknya untuk melakukan hal tersebut.
Ia mengaku ratusan orang memintanya mempolisikan Ade Armando lantaran mengunggah meme Anies Baswedan serupa Joker.
"Karena sudah banyak sekali yang mengajukan keberatan," ucap Fahira Idris.
• Anies Nilai E-Budgeting Tak Pintar, Ruhut Sitompul Tertawa: Udah Gubernur Masih Aja Dendam sama Ahok
Fahira Idris menjelaskan saat pertama kali melihat unggahan Ade Armando tersebut ia sangat kaget.
"Saya lihat, Astagfirullahaladzim saya sangat terkejut ya melihat ada foto seperti itu dirusak," katanya sambil mengusap dada.
"Nah saya terus berkonsultasi dengan LBH dan rasanya saya harus melakukan sesuatu," tambahnya.
Fahira Idris mengaku melaporkan Ade Armando bukan karena dirinya adalah pendukung Anies Baswedan, melainkan karena ia seorang anggota DPD yang mewakili suara warga Jakarta.
• Ade Armando Pajang Meme Joker Anies, Ahli Hukum Bandingkan dengan Kasus Buni Yani & Ungkap Bedanya
"Saya melalukan ini bukan untuk Pak Anies, saya melakukan ini sebagai anggota DPD yang mewakil warga Jakarta," jelas Fahira Idris.
Ade Armando lantas menanggapi pernyataan Fahira Idris itu.
Ia mengukit perkataan Fahira Idris satu tahun yang lalu.
Ade Armando mengatakan Fahira Idris pernah berpendapat seorang pemimpin tak boleh cepat marah apabila dihina.
"Seorang pemimpin tak boleh tipis telingannya," kata Ade Armando meniru ucapan Fahira Idris.
• Ade Armando Santai Sebut Meme Joker Anies Sebagai Bentuk Kritik, Ahli Hukum: Enggak Bisa Dimaafkan
"Dia harus bersedia untuk dikriik bahkan dihina," imbuhnya.
Ia kemudian membahas soal Jokowi yang dituding sebagai seorang komunis, dan saat itu Fahira Idris meminta presiden ketujuh itu untuk tak 'tipis telinga'.
"Kasus Pak Jokowi ketika difitnah sebagai komunis, terus Bu Farida mengatakan jangan tipis telinga," kata Ade Armando.
"Saya setuju seorang pemimpin tak boleh tipis telinga," imbuhnya.
• Pajang Meme Wajah Joker Anies Berujung Polisi, Ade Armando Santai: Saya Secara Sadar Menyebarkan
Mendengar Ade Armando, Fahira Idris hanya terdiam.
Ade Armando kemudian mengatakan masalah yang seharusnya diperhatikan Fahira Idris sebagai anggota DPD adalah anggaran tak masuk akal di RAPBP DKI Jakarta 2020.
"Yang buat saya yang lebih problem adalah anggaran, ini luar biasa enggak masuk diakal," kata Ade Armando.
Ia juga menerangkan menurutnya bentuk kritik kepada pemerintah bisa dengan berbagai macam cara.
"Kritik itu bisa macem-macem, bisa sarkastik bisa santun," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Dicecar 16 Pertanyaan Soal Meme Joker oleh Polisi, Ade Armando Tegas: Tak Akan Berhenti Kritik Anies