TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampah yang menumpuk di pesisir pantai sekitar Muara Angke, bukan pemandangan asing.
Masyarakat sekitar sudah sekian lama hidup dengan adanya sampah yang mengotori tepi pantai di dekat tempat tinggal mereka.
Kondisi ini yang menggerakkan Komunitas Mangrove Muara Angke (KOMMA) untuk melakukan perubahan.
Sesuai dengan Namanya, komunitas ini bergerak di bidang konservasi lingkungan dengan menanam mangrove di pesisir pantai Muara Angke.
Sejak tahun 2010, KOMMA berusaha mengembangkan Pantai Blok Empang seluas 1,5 hektare menjadi kawasan Hutan Mangrove Ecomarine.
Berbagai macam mangrove terus ditanam dan dibudidayakan di hutan mangrove besutan KOMMA ini.
Terdiri dari tanaman mangrove jenis bakau, api-api, nipah dan pidada, hingga kini sudah sebanyak 27.000 mangrove yang ditanam dan tumbuh di sana.
Ribuan tanaman ini mengubah pemandangan sampah yang tadinya tampak sangat menganggu, menjadi lingkungan yang asri dan layak dikunjungi.
“Alhamdulillah usaha kami ini banyak mendapat dukungan dan apresiasi, salah satunya adalah penghargaan Kalpataru Kategori Penyelamat Lingkungan Pemerintah Daerah DKI Jakarta,” papar Said, ketua KOMMA.
Pihaknya juga mengembangkan produk olahan kuliner berupa dodol, selai, juga jus dari mangrove jenis pidada. Ini membuktikan bahwa usaha KOMMA memiliki manfaat bukan hanya dari segi lingkungan, namun juga perekonomian.
Tak cukup sampai di situ, pengembangan hutan mangrove ini terus dilakukan. Salah satunya adalah Penanaman 5.000 Bibit Mangrove yang dihelat pada Sabtu (23/11/2019).
Kegiatan ini merupakan salah satu agenda Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (PLN UIP JBB) bekerjasama dengan PT Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Muara Karang (PJB UP Muara Karang).
“Ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial sebagai perusahaan, untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan dan mendukung pemberdayaan masyarakat,” ujar Budi Ari Wibowo, Manager Unit Pelaksana Proyek Pembangkit Jawa Bagian Barat 2 (UPP PJBB 2) di bawah PLN UIP JBB.
Perawatan dan pengembangan kawasan Ecomarine mangrove sudah dikerjakan sejak 2010. Setiap tahun,
KOMMA berupaya untuk terus menambah jumlah bibit tanaman mangrove. Kali ini kegiatan CSR di Ecomarine mangrove dilaksanakan oleh PLN UIP JBB.
Unit PLN yang bergerak di bidang pembangunan infrastruktur kelistrikan ini, tengah mengerjakan proyek PLTGU Muara Karang Peaker (400 – 500) MW dengan pengerjaan di bawah pengawasan UPP PJBB 2.
Lokasi proyek yang tidak jauh dari Hutan Mangrove Ecomarine, membuat UPP PJBB 2 terdorong untuk berpartisipasi dalam kegiatan penyelamatan lingkungan ini. Dana CSR sebesar 85 juta rupiah digelontorkan untuk penanaman ribuan bibit mangrove, dengan harapan mampu memberikan kontribusi besar dalam memperbaiki lingkungan sekitar.
Dalam acara hari ini, KOMMA dan PLN UIP JBB juga mengajak siswa siswi SDN 03 Pluit untuk ikut melakukan penanaman pohon mangrove.
“Kami sangat berterima kasih pada PLN UIP JBB dan UPP PJBB 2 atas bantuan yang diberikan, semoga 5000 bibit mangrove yang ditanam hari ini dapat tumbuh dengan baik dan mendatangkan manfaat besar bagi lingkungan dan masyarakat,” ujar Said.
Ke depannya, Said berharap Hutan Mangrove Ecomarine ini, dapat terus berkembang hingga menjadi destinasi wisata yang banyak digemari.
“Semoga cita-cita kami dapat terwujud, sehingga selain menyelamatkan lingkungan, kami juga mampu menyajikan wisata yang menarik bagi siapapun,” katanya.